NOVA.id - Kabar duka meninggalnya Ustaz Arifin Ilham baru-baru ini membuat publik merasa kehilangan.
Ustaz kondang Arifin Ilham tutup usia pada Rabu (22/05) di RS Kanker, Penang, Malaysia.
Sudah lama sang ustaz kondang ini menderita kanker nasofaring dan kanker kelenjar getah bening.
Baca Juga: Ini Persiapan Wajib Buat Ibu-Ibu yang Sering Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor
Kabar duka meninggalnya Ustaz Arifin Ilham ini diungkapkan oleh sang putra sulung, Alvin Faiz via Instagram pribadi.
"Innalillahiwainnailaihirojiun Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham.
Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surganya Allah swt, aamiin," tulis @alvin_411.
Baca Juga: Video Call, Ani Yudhoyono Rayakan Ulang Tahun Ibunda ke-89 Jarak Jauh
Semalam, jenazah Ustaz Arifin Ilham dimakamkan di komplek pesantren Azzikra Gunung Sindur Bogor.
Melansir via Kompas.com, setidaknya penyakit kanker nasofaring per tahun, di RS Kanker Dharmis 70 kasus baru per tahun, dan di RS Hasan Sadikin Bandung 60 kasus per tahun.
"Angka kasus pada pria 2,18 kali lebih tinggi daripada perempuan," ujar dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dari RS Kanker Dharmais, Budianto Komari.
Baca Juga: Raffi Ahmad Pernah Ungkap Karakter Asli Mama Lauren yang Sempat Dikabarkan Meninggal karena Santet
Tak disangka, gejala awal kanker nasofaring ternyata kerap disepelekan.
Termasuk telinga berdenging, rasa tidak nyaman, dan gangguan pendengaran pada satu sisi.
Selain itu, timbul juga pendarahan ringan melalui hidung atau mimisan.
Baca Juga: 13 Tahun Hidup di Penjara Akibat Bunuh Kekasih, Lidya Pratiwi Tunggu Setahun Lagi untuk Bebas
Baca Juga: Sudah Bagikan Warisan, Benarkah Anak Hotman Paris Kecewa dengan Kondisi Sang Ayah yang Sesungguhnya?
Pada stadium lanjut, tumor ganas akan menyebar dengan ditandai adanya pembesaran atau benjolan padat pada leher.
Meski gejala awalnya sulit dideteksi tanpa melakukan CT-Scan.
Penyebab kanker ganas ini yakni virus bernama Epstein Barr.
Virus ini muncul dan menempel pada tubuh karena iritasi bahan kimia, kebiasaan memasak dengan asap, dan kebiasaan mengonsumsi ikan maupun daging yang diawetkan. (*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR