NOVA.id - Hal-hal seputar seksual bisa menjadi indikator yang baik dalam menilai sehat atau tidaknya sebuah hubungan.
Sebab, hubungan seksual bermasalah tak selalu berarti bahwa hubungan itu tidak sehat.
Dilansir dari Bustle.com, ada 9 tanda seksual yang mengindikasikan kita terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
1. Hanya Memberi, Tanpa Dapat Apapun
Menjadi pribadi yang suka memberi adalah hal yang baik.
Tapi kalau kita selalu memberi dan tidak pernah mendapatkan apapun, kita harus cek diri dan situasi.
Jangan jadi people pleaser, orang yang hanya ingin menyenangkan orang lain.
People pleaser tidak punya harga diri dan memahami antara keinginan dan kebutuhan.
Jika pasangan kita hanya selalu meminta lalu kita turuti tanpa meminta apapun maka pasangan akan kehilangan pengendalian diri dan kepeduliaan, cinta yang baik itu saling memberi.
Baca Juga: Camilan Nikmat Rendah Lemak Buat Kamu Si Emotional Eater
2. Berpura-Pura
Jika kita atau pasangan berpura-pura, itu berarti ada kerusakan dalam kepercayaan dan komunikasi.
Dalam hubungan yang sehat, kita bebas untuk mengatakan apa yang berhasil dan tidak karena lebih peduli tentang kesenangan satu sama lain.
Berpura-pura mungkin tampak seperti cara yang baik untuk memberikan pasangan kepercayaan diri, tetapi itu kebohongan dan menghancurkan perasaan atau kebutuhan kita yang sebenarnya.
Baca Juga: Suka Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor? Lakukan Ini Agar Anak Aman dan Nyaman
3. Merendahkan Pasangan Ketika Berhubungan
Menjadi objek penghinaan, mengejek nama, kekerasan, dan perilaku lain yang membuat kita merasa seperti daging busuk di dalam.
Jika ini terjadi pada kita, bicaralah dengan pasangan.
Seks tidak dinikmati sendiri, jika tak berani bicara mengenai perilaku seksual tersebut maka kita berada dalam masalah.
Baca Juga: Simpel dan Murah, 7 Masker Wajah Ini Bisa Kita Buat Sendiri di Rumah
4. Tidak Peduli pada Kesukaan Kita.
Pasangan harus peduli tentang apa yang kita suka ketika berhubungan seks.
Jika kita sudah memberitahukan kesukaan dan ia tak peduli, apalagi melanjutkan hal yang tak disuka dalam berhubungan seks ini berbahaya.
Jika pasangan melanggar hal seperti itu dalam berhubungan seks, kemungkinan besar ia tidak memiliki rasa hormat terhadap kenyamanan kita dan berujung pada serangan seksual.
Baca Juga: Rayakan Bachelorette Party, Istri Joe Jonas Keliling Eropa dengan Jet Pribadi
5. Tidak Aman
Pasangan memaksa atau membujuk untuk melakukan seks yang tidak terlindungi, seks di depan umum atau gaya seks yang membuat kita terluka.
Pasangan tidak hanya dapat membawa penyakit seks menular tetapi juga luka mendalam.
Jika hal ini terjadi, segera mencari bantuan.
Baca Juga: Selamat! Aura Kasih Melahirkan Anak Pertama, Unggahan Eryck Amaral Curi Perhatian
6. Diasumsikan Tidak Punya Pilihan
Setiap ide butuh persetujuan termasuk keinginan untuk berhubungan seks.
Melakukan hubungan seks ketika kita tidak mengingini, bukanlah tugas kita.
Hubungan seks di luar keinginan adalah perkosaan.
Kita tidak memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan seksual siapa pun ketika kita tidak menginginkannya.
Perilaku ini tidak hanya berbicara tentang penguasaan diri, tetapi juga bisa masuk ke dalam kekerasan kekerasan seksual.
Ingat tubuh kita adalah milik kita.
Baca Juga: Gelar Acara Pangetan 1000 Dinten Almarhum Ayahnya, Mayangsari: Ajaran Beliau Tak Ku Lupakan
Baca Juga: Lihat Manisnya Dua Calon Menantu Maia Estianty, Hanya Pakai Sandal Jepit Saat Liburan ke Labuan Bajo
7. Tidak Pernah Intim
Menahan rasa cinta, keintiman, dan kasih sayang adalah salah satu cara pelaku mengendalikan dan memanipulasi kita.
Jika hanya berhubungan seksual lalu pergi atau tidak pernah ingin terhubung dalam keintiman dengan bersikap manis dan lembut, menunjukkan kepeduliaan, itu adalah masalah yang lebih besar.
Kita butuh pengalaman intim.
Baca Juga: Setahun Dirawat di Singapura, Shakira Justru Siapkan Makanan Spesial untuk Denada
8. Datang dan Tak Kembali
Cinta satu malam, kita jatuh cinta dengan seseorang dan dia ngetreat buat dapetin seks.
Lalu ia tak kembali setelahnya, berarti kita sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Kita menjadi objek untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
9. Seks Ketika Konflik
Menjadikan seks cara penghindaran atau penyelesaian konflik, setiap kali berkonflik seks dijadikan solusi.
Walaupun setelah berhubungan seks kita jadi baik, itu tetap tak bisa dilakukan.
Seks seharusnya mengagumkan, jadi Sahabat NOVA jangan sampai terjebak dalam hubungan yang tidak sehat ya!
(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | bustle.com |
Penulis | : | Jenny |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR