NOVA.id - Menandai usia kandungan yang ketujuh bulan Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar upacara Tingkeban atau Mitoni pada, Selasa (18/06).
Upacara Mitoni ini diadakan di Keraton Kilen.
Selain menandai usia kandungan GKR Hayu, upacara Mitoni ini juga ditujukan untuk mengungkapkan rasa syukur sekaligus menyampaikan permohonan harapan.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
"Kami bersyukur bahwa kami dipercaya dan diberi amanah keturunan.
Oleh karena itu, kami mengajak tamu undangan semua untuk berkenan turut mendoakan agar Gusti Kangjeng Ratu Hayu dianugerahi kesehatan dan diberi kelancaran hingga proses kelahiran nantinya.
Sebagai orang tua nantinya, kami juga tentu berharap agar diberi kemampuan untuk menjaga dan membesarkan buah hati kami agar menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara," tulis sambutan Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Notonegoro, suami Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu melalui rilis yang diterima NOVA.
Baca Juga: Suka Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor? Lakukan Ini Agar Anak Aman dan Nyaman
Dalam upacara adat ini, akan diadakan serangkaian prosesi yang terdiri dari 20 tahapan.
Seperti Miyos Dalem, Doa, Ngabekten, Santun, Sileman Cangkir, Ngrantun Toya, Nata Lemek Lenggah, Siraman, Muloni, Mecah Pamor, Gantos Busana Kering, Pantes–Pantes, Nigas Janur, Brojolan, Boyong Cengkir, Lenggah Petarangan , Boyong Petarangan, Dhahar Rogoh, Andrawina, dan Paripurna.
Baca Juga: Pisah 42 Tahun Lalu, Yuni Shara Unggah Foto Ayahnya: Papa Mama Menikah Lagi
Tak hanya untuk mengucap rasa syukur dan doa atas, Tingkeban atau Mitoni juga dilaksanakan untuk melestarikan tradisi yang berlangsung di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Notonegoro juga tak lupa mengucapkan terima kasihnya pada Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang turut mendukung terselenggaranya upacara ini. (*)
KOMENTAR