NOVA.id - Gubernur Kepri Nurdin Basirun ditangkap oleh KPK pada Rabu (10/07) kemarin.
Nurdin Basirun ditangkap beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-62 pada 7 Juli lalu.
Bahkan di hari ulang tahunnya tersebut, istrinya Noor Lizah Nurdin telah menyiapkan sebuah nasi tumpeng dan kue ulang tahun.
“Syukur, alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan di usia yang ke-62 ini. Usia saya terus berkurang. Namun amanah yang diemban saat ini semoga mendapat keberkahan oleh Allah untuk dijalankan dengan semaksimal mungkin,” ujar Nurdin Basirun dikutip dari makassar.tribunnews.com.
Tak banyak yang tahu, ternyata istri dari Nurdin tersebut merupakan warga negara asing lo Sahabat NOVA.
Noor Lizah juga dikabarkan keturunan dari Kerajaan Melayu di Meral.
Baca Juga: Dimasukkan Alat Medis Lewat Hidung, Begini Kondisi di Dalam Tenggorokan Raffi Ahmad yang Bengkak
Berikut ini fakta mengenai istri Gubernur Kepri, Noor Lizah Nurdin:
1. Warga negara asing
Noor Lizah merupakan seorang warga negara Singapura hingga saat ini.
Tak hanya sang istri, anak-anak dari Nurdin Basirun juga merupakan warga negara tersebut.
Meski hingga saat ini ia merupakan warga negara Singapura, Noor Lizah pindah ke Tanjung Balai (Karimun) karena sang suami menjadi bupati di sana.
Baca Juga: Anaknya Dibully dan Tanyakan Status, Dewi Perssik Beri Penegasan: Kamu Anak Mama, Lahir dari Mama
2. Lulusan Stamford College
Noor Lizah merupakan lulusan dari Stamford College dan dinilai sangat modis, berbeda dengan Nurdin yang saat itu hanya anak laki-laki yang berasal dari kampung.
Karena perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya, orang-orang menilai mereka sebagai pasangan yang aneh.
Nurdin mengaku sempat malu mengakui perasaannya dan tak tahu cara mengungkapkan perasaannya.
Pada akhirnya di tahun 1982 keduanya menikah.
Bahkan karena dorongan sang istri, Nurdin bisa melanjutkan studinya hingga mendapatkan gelar master dalam bidang komunikasi dan doktor dalam administrasi negara.
Baca Juga: Ulang Tahun Tanpa Kehadiran Ayah dan Bundanya, Aurel Hanya Minta Ini Kepada Ashanty
3. Ditolak menjadi pemimpin PKK karena status warga negara
Karena Noor Lizah merupakan warga negara asing, sehingga membuatnya tak bisa menjadi pemimpin untuk Gerakan Kesejahteraan Keluarga provinsi atau PKK yang biasa diberikan pada ibu gubernur.
Namun Noor Lizah mengaku tak masalah dengan hal tersebut.
"Saya bangga menjadi orang Singapura. Saya ingin melakukan lebih banyak hal untuk orang-orang di sini (Kepulauan Riau) untuk aktivitas kemanusiaan, tidak masalah dari negara mana Anda berasal atau paspor mana yang Anda pegang," ungkap Noor Lizah.
4. Keturunan Kerajaan Melayu di Meral
Nenek dari Noor Lizah memiliki hubungan kerajaan di Meral, sebuah distrik kecil di lepas Karimun yang saat itu menjadip pusat kekuasaan pulau tersebut.
Melanggar kebiasaan karena menikah dengan rakyat jelata karena menikah dengan kakeknya sekarang, akhirnya mereka mengungsi ke Singapura.
Pada akhir 1970-an orang tuanya kembali ke Karimun untuk mencari keluarganya. (*)
KOMENTAR