NOVA.id - Seorang remaja asal India berusia 18 tahun divonis mengalami mati otak oleh dokter.
Gandham Kiran, awalnya menderita hepatitis parah sehingga mengalami koma beberapa pekan sebelumnya.
Keluarga remaja tersebut pun diberitahu bahwa anak itu akan berada dalam keadaan vegetatif tanpa adanya peluang untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Galih Ginanjar Kenakan Baju Tahanan, sang Adik Ipar: Air Mata Sejak Tadi Tak Mau Dibendung
Keluarga pun akhirnya mempersiapkan pemakaman untuk Kiran.
Bahkan Kiran telah dibalut dalam kain untuk selanjutnya dikremasi.
Namun Ibunya menyadari hal lain yang ada pada tubuh putranya.
Baca Juga: Tak Mampu Membendung Rasa Duka, Tangis Cynthia Lamusu Pecah di Pemakaman Sang Ayah
Ia melihat ada air mata yang mengalir dari pelupuk mata sang putra yang telah meninggal dunia.
"Saya terkejut dan memberi tahu kerabat saya, yang segera memanggil praktisi medis setempat," kata Saidamma.
"Dia memberi tahu kami bahwa nadi anak saya masih berdetak dan menghargai kami karena tidak melepas ventilator," lanjutnya.
Baca Juga: Cantik! Ini Arti Nama Anak Pertama Kimmy Jayanti dengan Perpaduan Jepang dan Afrika Selatan
Ibunya memang membawa Kiran kembali ke rumah agar sang putra bisa menghembuskan napas terakhirnya di kota kelahirannya.
Sehingga mereka membawa Kiran pulang tanpa mencabut alat yang mendukung kehidupannya selama koma.
Kondisi Kiran pun semakin membaik setelah dia sempat dinyatakan meninggal dan akan dikremasi.
Baca Juga: Ibu Rey Utami Menangis di Polda, Sang Suami: Saya Menyesal Sekali
Bahkan kini Kiran bisa berbicara meskipun masih dalam perawatan dokter. (*)
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR