NOVA.id - Orang tua tak perlu overprotektif atau khawatir anak akan tutup mulut soal pacarnya.
Dalam tabloid NOVA terbaru edisi 1638, dijelaskan dalam rubrik tanya jawab psikologi NOVA, bahwa kekhawatiran orang tua terhadap anak memang wajar, namun tak berarti kita jadi overprotektif.
Psikolog Reiny Hassan, pengasuh Rubrik Tanya Jawab Psikologi di Tabloid NOVA, bagikan tips untuk menghadapinya.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Menurutnya, kekhawatiran orang tua adalah sesuatu yang naluriah apalagi bagi seorang ibu yang dari waktu ke waktu menginginkan anaknya berkembang dan berjalan di alur pengembangan diri yang tepat, untuk meraih cita-cita.
Sampai sini, mestinya tak menjadi masalah kecuali kita mulai overprotektif dan mengawasi anak 24 jam dalam sehari untuk memastikan kesetiannya pada pasangan.
Kalau pun, suami kita memiliki riwayat senang berselingkuh, tak berarti anak kita otomatis menjadi orang yang suka selingkuh ketika berpacaran.
Baca Juga: Diterawang Akan Hempas Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Justru Kangen Tak Ketemu Suami Siri 6 Hari!
Daripada curiga, overproktektif, dan khawatir berlebihan lebih baik kita optimis saja.
Putra atau putri kita kelak akan bertemu lebih banyak orang di dalam hidupnya.
Ada teman atau sahabat perempuan atau pria, dan punya calon suami atau istri yang lebih tua, misalnya.
Baca Juga: Pernah Jadi Pasangan, Cinta Laura Akhirnya Beberkan Genitnya Kelakuan Galih Ginanjar!
Pacar yang lebih dewasa atau beda usia, justru akan membuka wawasan anak lo.
Anak akan mengerti bahwa pacaran yang sehat, harusnya punya sebuah harapan akan berubah jadi ikatan yang lebih kuat.
Apalagi jika anak dan pacarnya mulai memikirkan pernikahan.
Baca Juga: Enji Sambangi Komnas Anak, Ayu Ting Ting Meradang: Anak Gue Ingin Ketemu Tapi Jangan Dibawa!
Jika laki-laki, ia akan belajar bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga dan jika perempuan akan belajar menjadi ibu yang bijaksana.
Selain bersikap optimis, kita kita perlu membuat anak merasakan bahwa sebagai orang tua kita selalu berusaha ada di saat ia butuh.
Lalu, jangan lupa beri cukup jarak untuk membuat anak tetap bisa merasa bahwa dirinya adalah pribadi mandiri yang beroleh kepercayaan dari orangtuanya.
Baca Juga: Mudah dan Murah, Begini Cara Masak Telur Dadar ala Warung Padang!
Intinya, attachment atau keterikatan yang erat, disertai kepercayaan yang kita berikan pada anak akan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya pada dirinya sendiri.
Tak ada resep baku, mengawasi anak berpacaran.
Mendampingi anak dalam melewati tahapan-tahapan perkembangan hidupnya adalah sebuah seni.
Baca Juga: Fakta Tentang Ayah Kim Samuel Ex Produce 101, Dealer Mobil yang Ditemukan Meninggal di Kediamannya
Kemudian, pastikan cinta yang kita berikan pada anak adalah cinta tak bersyarat atau unconditioned love.
Unconditioned love adalah kekuatan luar biasa yang dibutuhkan anak untuk bisa menjawab tantangan kehidupan.
Selebihnya, tentu saja doa, karena tanpa perkenanan Tuhan, tak akan ada kemudahan, bukan?
Baca Juga: KDI 2019 Siap Dimulai dengan 20 Kontestan dari Berbagai Kota
Jadi, Sahabat NOVA, jangan terlalu overprotektif atau khawatir atas sesuatu yang belum tentu terjadi pada anak termasuk dalam urusan berpacaran.
Tetapi, juga jangan lengah sehingga kelak harus menyesal karena tidak menengarai sesuatu tepat pada waktunya. (*)
KOMENTAR