NOVA.id – Cara mengatur keuangan setiap pribadi atau keluarga tentu berbeda-beda.
Seperti yang dijelaskan oleh Erlina Juwita, M.M., CFP., QWP, perencana keuangan dari OneShildt Financial, prioritas setiap keluarga dalam mengelola keuangan berbeda-beda, tergantung pada value yang dianut.
Berdasarkan catatan Erlina, terdapat tiga kesalahan orang tua khususnya dalam mengelola dana pendidikan untuk anaknya, yaitu tidak membuat perencanaan, terlambat merencanakan, dan/atau terlalu sedikit menyisihkan.
Padahal biaya yang diperlukan semakin besar.
Baca Juga: Sang Bunda Menikah Lagi, Intip Penampilan Kece 2 Anak Tommy Kurniawan di Resepsi Mewah Tania Nadira
Apalagi dengan adanya fenomena mengejar sekolah yang bergengsi, atau munculnya cita-cita menuntut ilmu hingga ke luar negeri.
Sementara, di sisi lain, godaan gaya hidup konsumtif, terlebih pada era maraknya penggunaan media sosial sekarang ini, cukup besar.
Langkah demi langkah dalam menghitung keperluan biaya pendidikan adalah:
Baca Juga: Begini Cara Atur Urutan Prioritas Kelola Keuangan Menurut Ahlinya
1. Membuat time frame
Tulis usia anak saat ini kemudian tentukan jenjang pendidikan yang akan dicapai.
Bisa jenjang maksimal atau dimulai dari yang terdekat dulu. Hitung jarak antara usia anak dengan tahun pertama ia memasuki jenjang pendidikan tersebut.
Baca Juga: Keadaan Tio Pakusadewo Saat Ini Setelah Dilarikan ke Rumah Sakit karena Pembuluh Darahnya Pecah
2. Menentukan sekolah yang dituju
Dengan berfokus pada satu atau dua sekolah, kita bisa mencari tahu biaya pendidikan saat ini di sekolah yang menjadi pilihan kita.
Biaya ini mencakup uang pangkal, biaya seragam, biaya pembelian buku, SPP bulanan, maupun biaya tambahan seperti katering, antar jemput, dan ekstrakurikuler.
Baca Juga: Keadaan Tio Pakusadewo Saat Ini Setelah Dilarikan ke Rumah Sakit karena Pembuluh Darahnya Pecah
Masukkan juga biaya transportasi, uang jajan, hingga biaya sewa rumah atau indekos.
Jangan lupa biaya asuransi, terutama jika komponen tersebut dipersyaratkan oleh penyelenggara pendidikan atau negara yang akan didatangi.
Sembari menjumlahkan, perhatikan pula bahwa seyogianya biaya wajib seperti SPP, uang pangkal, buku, peralatan sekolah, dan seragam mengambil porsi paling besar, yaitu sekitar 55% dari total biaya pendidikan.
Baca Juga: Annisa Pohan Jual Barang Preloved untuk Donasi Bersama Tinkerlust, Seperti Apa?
Sebesar 30% bisa dialokasikan untuk kebutuhan les, ekstrakurikuler, makanan dan minuman, serta transportasi.
Pos keinginan seperti makan-makan, arisan, menonton bioskop, hingga kado hanya boleh memakan biaya hingga 15%.
Baca Juga: Jarang Terekspos, Intip 5 Pesona Putra Sulung Gunawan yang Warisi Ketampanan Sang Ayah
3. Menghitung biaya nanti
Untuk dapat menghitung biaya yang akan dikeluarkan kelak saat mencapai jenjang tersebut, kita perlu memasukkan unsur inflasi setidaknya sebesar 10% setiap tahunnya.
Setelah angka-angkanya diperoleh, kita dapat memperkirakan berapa uang yang perlu disisihkan setiap bulannya sejak saat ini.
Aplikasi di ponsel dapat membantu kita dalam melakukan penghitungan.
Baca Juga: Mbak You Terawang Rentetan Bencana 2019 Usai Gempa Banten: Fenomena Mengerikan, Air Laut Pindah
Kita tinggal memasukkan angka-angka di atas, kemudian aplikasi akan mengolahnya secara otomatis untuk menampilkan besaran dana pendidikan yang diperlukan.
Langkah seterusnya tentu saja mulai mempersiapkan dana pendidikan tersebut.
Banyak alternatif yang bisa diambil, termasuk mengincar beasiswa ataupun sponsor, mengandalkan bantuan keluarga besar, mencari sekolah yang menyediakan opsi cicilan, langsung memasukkan ke dalam tabungan setiap kali mendapatkan bonus atau THR, mencari pekerjaan tambahan, bahkan berutang ke bank.
Akan tetapi, yang terbaik tetaplah mempersiapkan dana tersebut dari usaha kita sendiri dengan mengukur kemampuan saat ini. (*)
Leila Rizki Niwanda
Penulis | : | Nova.id |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR