NOVA.id - Artis Aura Kasih kini sedang geram karena ulah seorang lelaki yang disebutnya sudah melecehkan dirinya.
Pelantun lagu Mari Bercinta ini, diketahui baru saja melahirkan seorang anak perempuan beberapa bulan lalu.
Karenanya, Aura Kasih kini fokus menjadi ibu dengan memberikan ASI eksklusif hingga membuatnya vakum sementara dari dunia perfilman.
Baca Juga: Terungkap Foto Pernikahan Glenn Fredly, Mutia Ayu Tampil Cantik Berbalut Kebaya Putih
Namun, di tengah kebahagian Aura Kasih menikmati perannya sebagai ibu, ia harus mendapatkan ucapan yang tidak mengenakkan dari seorang lelaki yang diketahui berprofesi sebagai pengamat film Indonesia.
Hal itu diketahui bermula ketika pengamat film tersebut melontarkan cuitan, yang terkesan melecehkan dirinya sebagai perempuan yang sedang berjuang memberi ASI.
Menanggapi hal tersebut, Aura Kasih langsung geram hingga mengaku ingin mempenjarakan lelaki tersebut.
Baca Juga: Selalu Bicara Blak-Blakan, Tangis Nikita Mirzani Pecah Dituduh Telantarkan Anak
"Ada yang tahu kontak orang ini? Ngakunya kritikus film, mulut sampah! Gue penjarain baru tau lo! Udah tua mulut sampah," tulis Aura Kasih begitu geramnya.
"Untuk orang-orang yang mengenal beliau, tolong sampaikan, isi dari hati saya sebagai seorang ibu, yang sangat tersinggung atas postingan beliau di Twitter yang sudah beliau hapus," tulis Aura Kasih.
Lebih lanjut, istri Eryck Amaral ini mengaku sangat tersinggung sebagai perempuan yang merupakan seorang ibu yang sedang memberi ASI.
Baca Juga: Agar Tetap Sehat, Ini Cara Tepat Simpan Buah dan Sayuran di Kulkas
"Kata-kata yang menurut saya tidak sopan. Ingat, pak..bapak lahir dari seorang perempuan, bukan dari batu. Untuk seorang kritikus flm terkenal, Anda sangat tidak teredukasi," lanjut Aura Kasih menuliskan kekecewaannya.
"Atas nama seorang ibu, pejuang ASI dan mewakili banyak perempuan di Indonesia, mengimbau bapak untuk bisa menahan mata, jiwa, dan ahlak dalam bertutur di sosial media,"
"Anda orang pintar membolak-blikan kata, tapi vibrasi niat Anda terasa di kami semua sebagai pelecehan terhadap kaum perempuan tidak hanya saya," tandasnya.
(*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR