Perusahaan-perusahaan yang terlibat di antaranya berasal dari sektor perhotelan, perbankan, ritel, manufaktur; sementara perusahaan start-up mencakup sektor makanan dan minuman, pariwisata dan jasa.
Bursa kerja dua hari ini berupaya membangun koneksitas dan mempertemukan penyandang disabilitas dan penyedia kerja, termasuk dari berbagai perusahaan start-up dan social enterprise yang mempunyai kepedulian terhadap isu disabilitas.
Salah satu di antaranya adalah Precious One, sebuah perusahaan sosial yang mempekerjakan, mewadahi dan menyalurkan karya dan produk ratusan penyandang disabilitas.
“Kami juga memanfaatkan toko-toko digital yang ada untuk memasarkan produk dan jasa yang ada.
"Dengan semakin banyak yang tahu dan kenal, kami berharap semakin dapat memperluas pasar, meningkatkan layanan dan semakin banyak lagi melibatkan penyandang disabilitas,” ujar Mardea Mumpuni, Digital&Marketing Collaboration, Precious One.
Tendy Gunawan, Staf ILO untuk Kesetaraan Kerja bagi Disabilitas, menegaskan pentingnya menghubungkan perusahaan dengan pekerja disabilitas.
Baca Juga: Terlihat Masih Sendiri, Pembaca Tarot Ini Justru Ungkap Ciri-Ciri Jodoh Luna Maya
KOMENTAR