NOVA.id - Beberapa waktu lalu, Youtuber Ria Ricis baru saja bertandang ke Korea Selatan.
Ria Ricis membawa serta timnya ke Korea sembari membuat konten untuk channel YouTube-nya.
Salah satu konten yang dibuat Ria Ricis, yakni "PERTAMA KALI MAKAN GURITA Hidup! MUKBANG KOREA tersiksa!" yang kemudian diunggah pada 22 Agustus 2019.
Baca Juga: Disangka Meninggal Usai Mobilnya Ringsek, Ihsan Tarore Ungkap Kondisinya Usai Alami Kecelakaan Maut
Terlihat dalam video Ricis memang memakan gurita yang masih bergerak-gerak.
Akibat video yang berdurasi 10 menit 36 detik itu, Ria Ricis justru mendapat kecaman dari komunitas pecinta hewan, Garda Satwa.
Dalam akun Instagram @gardasatwafoundation, Garda Satwa menyebut video Ria Ricis tersebut dideteksi oleh Facebook sebagai konten yang mengandung kekerasan.
Baca Juga: Dirangkul Reino Barack, Ibunda Syahrini Pakai Sepatu Emas Seharga Motor
"Harusnya seorang influencer yang followersnya jutaan tau yah rules dalam membuat konten, salah satunya tidak boleh membuat konten yang mengandung kekerasan. Bisa ditarik adsensenya oleh youtube jika direport oleh orang banyak," demikian penggalan keterangan dalam unggahan Garda Satwa, Jumat (30/08).
Lebih lanjut akun Garda Satwa kembaki mengatakan jika Ria Ricis juga mendapat kritik dari penggemarnya mulai dari adab hingga akidah keyakinan.
Harusnya @riaricis1795 juga tahu bahwa video ini mendapat kritik pedas di Facebook dari penggemarnya sendiri, mulai dari kritik mengenai adab dan norma, sampai ke akidah agama," lanjutnya.
Baca Juga: Terungkap! Psikolog Bongkar Kondisi Kejiwaan Nikita Mirzani Saat Labrak Elza Syarief
Menurut Garda Satwa, memakan hewan hidup-hidup itu kejam dan tidak beradab, meskipun hewan yang dimakan adalah hewan untuk dikonsumsi.
"Mau nyontoh konten luar negeri ga perlu lah kami rasa, karena tiap negara punya kultur yang berbeda. Indonesia negara yang beradab, ingat sila ke-2, “Kemanusiaan yang adil dan BERADAB”.
"Jika memang di Korea biasa memakan gurita hidup-hidup, silakan saja lakukan itu di sana TAPI jangan sebarkan ke sini," tulis Garda Satwa.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR