NOVA.id - Di Indonesia Muslim Lifestyle Festival yang digelar selama tiga hari yakni 30 Agustus - 1 September 2019 di JCC, Jakarta hadir Islamic Education Fair.
Islamic Education Fair ini dihadirkan oleh Perkumpulan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Puldapii ) berkolaborasi dengan Perkumpulan Alumni Al Irsyad – Puldapia dengan tajuk Puldapia Expo.
Di sini menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren, dan sekolah tahfiz.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Ada pula Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua hadir di acara tersebut.
Zuhdi Efianto, Ketua Puldapia Expo, menuturkan jika PULDAPIA Expo ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi pondok pesantren yang membuka fasilitas umum.
“Dalam PULDAPIA Expo ini, kami ingin menyosialisasikan pondok-pondok pesantren yang membuka fakultas yang pada umumnya ada di Pendidikan Tinggi Negeri, seperti kedokteran.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Properti Syariah di Indonesia Muslim Lifestyle Festival
Salah satunya, Pondok Nuraidah yang berlokasi di Bogor, didirikan oleh seorang dokter yang fokusnya melahirkan santri-santri dokter. Saat ini Pondok Nuraidah baru khusus akhwat. Insya Allah, akan dikembangkan terus,” papar Zuhdi Efianto.
Zuhdi mengatakan, lembaga pendidikan yang dihadirkan lebih berorientasi pada pendidikan tinggi ke Arab Saudi yaitu Universitas Islam Madinah, salah satu universitas favorit yang diincar lulusan pesantren.
Pada acara ini juga hadir pula talkshow bertajuk Kiat Masuk Universitas Madinah dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai oleh Syaikh Abdullah An Nakhor.
Baca Juga: Jakarta Youth Meet Up Hadir Berikan Inspirasi untuk Anak Muda
Talkshow berlangsung pada hari Sabtu, 31 Agustus 2019 di Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Center.
Seperti yang diketahui Universitas Islam Madinah berdiri sejak 6 September 1961 merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Arab Saudi di bawah Kementerian Pendidikan yang banyak diidamkan penuntut ilmu syari dari penjuru dunia.
Selain karena fasktor letak di kota Madinah yang notabene sarat sejarah di zaman Rosulullah dan tempat berdirinya masjid terbesar di dunia, Masjid Nabawi, juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Baca Juga: Sempat Diajak Tidur Produser, Inul Bilang ke Suami: Gimana Kalau Aku Pulang Tidak Perawan?
Tiap mahasiswa yang menuntut ilmu diberikan beasiswa full.
Sehingga mereka tidak dipusingkan lagi dengan biaya hidup selama menuntut ilmu, sepenuhnya ditanggung pemerintah termasuk penginapan, fasilitas layanan kesehatan, transportasi harian, uang tunjangan buku, transportasi pesawat PP bahkan uang saku.
Bagi mahasiswa yang berprestasi, diberikan hadiah istimewa.
Adapun untuk jenjang pendidikan, terdapat program Ma’had Lughoh (kelas persiapan bahasa), diploma, bachelor (S1), master (S2), doctoral (S3) yang terdiri dari Fakultas Al Quran, Hadist, Bahasa Arab, Syariah serta Dakwah dan Ushuluddin.
Selain itu terdapat juga Fakultas Umum seperti Fakultas Teknik, Sains, Komputer dan Sistem Informatika yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarya.
Baca Juga: 21 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 4 Kendaraan Hangus Terbakar
Namun sejak program ini dibuka dalam 10 tahun terakhir, jumlah mahasiswanya belum begitu banyak.
Karena itu, acara Muslim Lifestyle Festival menjadi suatu wahana untuk memfasilitasi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Islam Madinah, sekaligus memperkenalkan sejumlah pesantren yang berafiliasi pada Universitas Islam Madinah.
Pesantren Moderen Siap Cetak Lulusan Yang Berdaya Saing Global
Dari data Kementerian Agama, jumlah pesantren di seluruh Indonesia pada 2005 berjumlah 14.798 dengan santri sebanyak 3.464.334 orang.
Pada 2016 presentasenya meningkat hampir 100 persen, yakni mencapai 28.194 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 4.290.626 orang.
Zuhdi Efianto menyoroti jika dunia pendidikan Islam di Tanah Air tengah berbenah dan beradaptasi terhadap dinamika kebutuhan masyarakat yang berubah cepat.
Baca Juga: Perankan Joker, Berat Badan Joaquin Phoenix Turun Drastis dalam Waktu Singkat
Integrasi kurikulum yang mengedepankan khasanah budaya nusantara dan dan global sudah seharusnya dilakukan.
Puldapia Expo hadir juga untuk menunjukkan kepada pengunjung dan masyarakat pada umumnya bahwa, wajah pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia sudah semakin dinamis.
Menepis pandangan masyarakat yang selama ini tidak sedikit yang masih menilai bahwa lembaga pendidikan Islam hanya belajar agama saja sehingga membatasi cita-cita.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 91: 6 Orang Tewas, 5 di Antaranya Hangus Terbakar
Padahal dengan menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan Islam memiliki nilai tambah tersendiri yaitu memiliki pemahaman agama yang baik, liner dengan akhlak terpuji serta aktualisasi dalam menjalani profesi di bidangnya masing-masing.
Berkonsep Business to Custommer (B to C) dan Business to Bussines (B to B) yang komprehensif Indonesia Muslim Lifestyle Festival langsung menyentuh segala aspek kehidupan muslim.
“Kami berharap insya Allah Indonesia Muslim Lifefest dapat menjadi ajang berbagai lini bisnis syariah untuk saling berjejaring dalam memajukan industri syariah di Indonesia,” ungkap Direktur Lima Event, Deddy Andu. (*)
KOMENTAR