NOVA.id - Beberapa waktu yang lalu sebuah video viral yang menunjukkan putri Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Bendara yang tampil begitu sederhana.
GKR Bendara tampak berjalan kaki dan memilih menggunakan transportasi tradisional, becak saat berada di Malioboro.
Bahkan sang pengayuh becak tak menyadari sosok yang diantarnya tersebut hingga ke tempat tujuan.
Diketahui Sumidi, menjadi pengemudi becak yang mengantarkan putri raja Yogyakarta tersebut.
Sumidi menyampaikan bahwa dirinya tak tahu sosok perempuan yang diantarnya itu.
"Bapak ini bercerita kalau sebelumnya ia berasal dari arah Utara.
Lalu melihat ada seorang perempuan yang mencegat di pedestrian Malioboro.
Kemudian minta diantarkan ke Kecamatan Keraton," ucap presenter menerjemahkan cerita Sumidi.
"Bapak ini tidak tahu bahwa yang diantarkan adalah putri Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca Juga: Penuh Air Mata, SBY Ungkap Ulang Tahun Pertama Tanpa Ani Yudhoyono: Tak Ada Lagi yang Memeluk Saya
Bapak ini mengaku awalnya sama sekali tidak tahu siapa yang dibawa menuju ke Kecamatan Keraton," lanjut sang presenter dikutip dari tribunnewswiki.com.
GKR Bendara pun tak tahu bahwa video dirinya saat menumpang becak tersebut viral, dan tak tahu bahwa ada orang yang merekam kegiatannya tersebut.
"Sebisa mungkin saya menghindari Malioboro karena terlalu penuh.
Kebetulan itu ada rapat di DPRD pas Selasa Wage, adanya kendaraan ya cuma becak.
Baca Juga: Tak Bisa Dijenguk Selama Seminggu ke Depan, Ria Irawan Dapat Kiriman Bunga dari Keluarga Jokowi
Tapi ya begitu, jadinya viral. Saya juga tidak tahu itu divideo sama siapa, tiba-tiba masuk aja," ungkap GKR Bendara.
Alih-alih menggunakan kendaraan bermotor, putri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X ini malah memilih menggunakan kendaraan tradisional.
Ia pun menyampaikan pesan agar tidak malu menggunakan kendaraan tradisional seperti becak atau andong sebagai transportasi.
Baca Juga: Diminta Lepas Hijab, Reaksi Keponakan Syahrini Bikin Aisyahrani Heran: Kenapa sih Kak!
"Tidak boleh malu dengan sejarahnya tradisinya. Tidak boleh malu dengan bahasa Jawanya, dengan naik becak, andong.
Itu bukan zaman dahulu atau bukan, tapi itu kita nguri-nguri budaya," jelas GKR Bendara. (*)
Source | : | Instagram,Tribun Wiki |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR