Suharyanto yang sehari-hari bertugas Garnisun Tetap (Gartap) I/Jakarta itu mengatakan, tak ada persiapan khusus. Ia hanya menjalankan tugas yang telah diberikan.
"Tiap hari memang monitor kondisi beliau saat di rumah sakit. Semalam ditugaskan untuk kemudikan. Saya tidak ada persiapan.
Ini merupakan tugas yang telah diperintahkan. Saya wajib menjalankan sebaik-baiknya," tegas anggota Garnisun Tetap (Gartap) I/Jakarta ini.
Letting 1996 ini juga menyebut bahwa mobil tersebut adalah yang sering digunakan untuk mengantar jenazah para petinggi negara.
Baca Juga: Pantang Menyerah, Denada Dirikan Sekolah Ibu untuk Shakira yang Kena Kanker Darah
"Kemarin waktu Bu Ani (Ani Yudhoyono) juga pakai mobil ini. Tapi saya baru sekali bertugas mengantarkan seperti ini," kata Serma Suharyanto pembawa jenazah BJ Habibie ini.
Sementara itu, ribuan warga menyambut iring-iringan jenazah BJ Habibie saat melintas dari rumah duka dari Patra Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019) siang.
Mereka berdiri di sepanjang jalan tersebut, untuk mengiringi kepergian Presiden ketiga RI tersebut.
KOMENTAR