NOVA.id - Menstruasi atau datang bulan adalah hal normal yang terjadi pada perempuan.
Kira-kira setengah dari populasi perempuan sekitar 26 persen berada dalam usia reproduksi yang masih mengalami menstruasi setiap bulan selama sekitar dua sampai tujuh hari.
Di balik fakta umum tersebut, ada fakta menstruasi dari UNICEF yang jarang diketahui.
Baca Juga: Suka Kram Perut Saat Menstruasi Datang? 7 Makanan Ini Wajib Dikonsumsi untuk Mengatasinya
Tiga fakta pertama yaitu, rata-rata perempuan menstruasi selama 7 tahun sepanjang hidupnya setelah menstruasi pertama kali.
Kemudian, fakta menstruasi yang kedua pada awal mensturasi umumnya dipenuhi rasa bersyukur, takut, hingga khawatir.
Ini adalah masa transisi dari anak-anak menjadi gadis remaja sehingga butuh dukungan dari keluarga dan orang terdekat.
Fakta menstruasi ketiga, banyak perempuan tidak memiliki pengetahuan yang detail mengenai proses biologis menstruasi.
Oleh karena itu menjadi penting, mendidik anak perempuan memahaminya sejak dini.
Fakta menstruasi keempat, jika saat menstruasi tidak rajin membersihkan diri dengan baik dan benar maka kita rentan akan risiko kesehatan yang berkaitan dengan organ reproduksi dan infeksi saluran kemih.
Kelima, perempuan disabilitas menghadapi tantangan tersendiri kala menstruasi.
Baca Juga: 5 Menit Aja, yuk Redakan Nyeri Menstruasi dengan Ramuan Hangat Ini
Fakta menstruasi keenam, banyak perempuan tak memiliki keperluan menstruasi seperti pembalut.
Bahkan untuk air yang berfungi membersihkan menstruasi.
Fakta menstruasi ketujuh terdapat 2,3 miliar orang kekurangan layanan sanitasi dasar untuk kebutuhan sehari-hari termasuk kala perempuan menstruasi.
Baca Juga: Divonis Sulit Hamil karena Nyeri Saat Menstruasi, Ryn Eks Cherrybelle Kini Melahirkan Anak ke-2
Mengetahui fakta menstuasi tersebut, kiranya perempuan di Indonesia bisa memiliki akses ilmu, pengetahuan, dan pembalut selama menstruasi.
Sehingga, bisa menjadi perempuan yang mandiri dalam segala situasi termasuk di kala menstruasi! (*)
Source | : | unicef.org |
Penulis | : | Jenny |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR