NOVA.id - Selain makanan, pakaian juga menjadi kebutuhan dasar yang kini menjelma menjadi tren lifestyle.
Ada banyak tren busana yang hadir silih berganti dan membuat kita sampai pada era fast fashion.
Bahkan, banyak designer baru hingga perusahaan garmen yang tak henti-hentinya meluncurkan tren baru.
Baca Juga: Melenggang ke Senayan Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Salah Sebut Nama Presiden
Well, seperti yang tadi disebutkan, selain kebutuhan pakaian juga menjadi lifestyle masyarakat urban masa kini.
Baik adanya karena mendorong perkembangan industri ini.
Namun, ada masalah baru yang muncul, yakni limbah fashion.
Baca Juga: Disebut Bergelimang Harta, Abdullah Alwi Betah Tinggal Numpang di Rumah Mewah Orangtua Tania Nadira
Banyak sisa-sisa kain yang terbuang dan tidak terpakai dari hasil proses produksi.
Nah, untuk mengatasi masalah ini ada satu cara unik dan kreatif yang menjadi salah satu bentuk tanggung jawab para pelaku industri fashion.
Namanya, teknik upcycling.
Baca Juga: Vidi Aldiano hingga Vina Panduwinata Meriahkan Konser Bebas Pesta 90-an dengan Lagu Nostalgia
Apa itu?
Well, upcycling bisa diartikan penggunaan kembali limbah yang ada secara kreatif hingga menghasilkan nilai tambah dan nilai jual.
Dalam hal ini limbah fashion bisa dibuat menjadi barang fashion yang baru dan unik.
Baca Juga: Perseteruannya Sempat Terekspos Publik, Marshanda Pilih Lakukan Ini pada Ibu Kandungnya
Bahkan, sudah ada banyak designer yang menggarap teknik ini.
Sebut saja, Anastasia Winanti dengan merek dagang Empathy, Wahyuningsih Wulandari dengan merek dagang Waiki Tekstil, dan Retno Suminaringtyas dengan merek dagang Srengenge Handmade.
Hal ini, bahkan mereka bawa dalam talkshow yang bertajuk “Upcycling Is The New Beauty” dalam gelaran Modest Fashion Founder Fund (MFFFF) 2019 Celebration Day pada 19-22 September 2019 silam.
Baca Juga: Ikuti Jejak Nagita Slavina, Putri Iis Dahlia Diterima di Salah Satu Sekolah Kuliner Terbaik Dunia!
Jika mau, kamu juga bisa ikut mengurangi limbah fashion dengan teknik upcycling ini, lho.
Caranya?
Ikuti tips dari tiga designer ini, ya.
Pertama, adalah pilah.
Jika memiliki baju atau sisa bahan pakaian yang tak terpakai, maka perlahan cobalah dipilah dan dipilih mana yang akan dipakai dan yang tidak akan dipakai.
Pilah juga limbah fashion dari segi ukuran dan jenisnya, dengan begitu, akan memudahkan kita untuk berkreasi.
Baca Juga: Pecah Tangis Istri Pasha Ungu Datangi Pemakaman Massal Korban Gempa Palu: Tersentak Hati Ini Rasanya
Kedua, cari referensi.
Setelah memilah, limbah fashion ini mau kita apakan, ya?
Nah, inilah saatnya kita mencari referensi kreatif dari platform digital untuk model fashion upcycling.
Baca Juga: Kariernya Sudah Melejit Hingga Go Internasional, Agnez Mo Kini Blak-Blakan Bicara Soal Pernikahan
Ketiga, kolaborasi.
Ya, Kita bisa berkolaborasi dengan para pelaku fashion upcycling untuk mengolah limbah yang ada.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR