NOVA.id - Anak kembar dari Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dunia pada Minggu (06/10).
Diketahui kedua anak yang berjenis kelamin perempuan tersebut meninggal saat berada di dalam kandungan.
Kedua putri dari Ammar Zoni tersebut meninggal dalam usia 27 minggu, dan langsung dikebumikan di TPU Kalimulya 1 Depok, Jawa Barat.
Dokter yang menangani Irish Bella pun membeberkan masalah yang terjadi pada kandungan sang aktris hingga menyebabkan janinnya meninggal dalam kandungan.
"Itu akibat dari sebagian plasenta yang lepas," kata dokter Gatot Abdurrazak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal dikutip dari Kompas.com.
Selain itu salah satu anak yang dikandung Irish Bella mengalami twin to twin tranfusion syndrome (TTTS).
Perubahan sistem pembunuhan darah pada salah satu janin yang dikandung Irish ini berdampak pada janin yang lainnya.
Ibu yang mengandung janin yang mengalami TTTS ini juga bisa terkena dampaknya.
Mirror syndrome bisa dialami ibu yang mengandung janin TTTS tersebut.
Dalam kondisi tersebut mereka janin akan mengalami hydrops atau pembengkakan di seluruh tubuh dan ibu juga akan mengalami hal yang sama.
Baca Juga: Ditanya Penyebab Bayi Kembar Ammar Zoni Meninggal Dunia, Begini Jawaban Manajer Irish Bella
Ibu juga bisa mengalami preeklamsia atau toxemia kehamilan.
Ini merupakan kelainan atau gangguan progresif yang ditandai dengan kehadiran protein dalam urine dan tingginya tekanan darah.
"Preeklamsi disebabkan mirror syndrome. Tekanan darah naik dan membuat plasenta lepas hingga aliran darah tidak lancar ke bayi," ujar Gatot lagi.
Gatot menjelaskan kondisi dari janin Irish sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
Kedua anak kembar pasangan sinetron ini memiliki tubuh dan jantung yang sudah membengkak.
"Jadi Irish datang Jumat pagi sudah stage 4 (kondisi bahaya).
Baca Juga: Irish Bella dan Ammar Zoni Beri Nama Indah untuk Putri Kembarnya yang Telah Meninggal Dunia
Janin yang resipien (penerima darah) sudah bengkak jantungnya. Seluruh tubuh bengkak dan pertumbuhannya kecil," ujar Gatot. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR