NOVA.id - Hubungan seorang ayah dan anak perempuannya terasa sangat sakral dan sulit digambarkan.
Jika ada yang bilang kasih ibu sepanjang masa, maka kasih sayang ayah juga tiada tara.
Memang bagi anak perempuan, ayah merupakan sosok cinta pertama dan lelaki pertama dalam hidup yang tak bisa tergantikan hingga si anak dewasa.
Peranan ayah juga ternyata sangat penting untuk membantu putrinya menentukan masa depan.
Sehingga kedekatan emosional dengan putrinya yang dibangun sejak dini akan memberikan pengaruh besar pada si anak.
Baca Juga: Ternyata, Gaya Akting Menangis Dwi Sasono Itu dari Putrinya Sendiri
Ini yang diungkapkan psikolog klinis, Reynitta Poerwito, pada NOVA belum lama ini.
“Peran ayah itu sebetulnya sama pentingnya dengan peran ibu. Karena dalam pembentukan karakter anak.
"Peran ayah juga banyak kontribusinya untuk menentukan karakter si anak di masa depan nanti,” ungkap Reynitta.
Dampak positifnya jelas membuat anak perempuan kuat, mandiri, percaya diri, hingga bisa meraih kesuksesan dalam hidupnya di masa depan.
Baca Juga: Protektif Pada Surinala, Chicco Jerikho: Sama Nyamuk Aja Gue Bisa Marah
“Aku sebagai psikolog, sih, menganggap sukses dalam hidup adalah orang yang bahagia dengan kehidupan dan kepunyaannya,” ucap Reynitta.
Lantas bagaimana cara ayah melakukan pendekatan yang benar agar dampak positif tersebut bisa tercapai?
Nomor satu, kelancaran komunikasi jelas sangat penting.
Tapi beda zaman, beda juga cara penanganannya. Dan yang tak bisa kita abaikan, seperti kata Reynitta, tergantung pada karakter si anaknya juga.
Sehingga, untuk membangun kedekatan, kita harus mengenal lebih dahulu karakter si anak.
Baca Juga: Gemas! Hot Daddy Rio Dewanto Dicuekin Putrinya Kalau Suka Pulang Malam
Tak Menikmati Hidup
Anak sering merasa diabaikan oleh orangtuanya—bahkan kadang-kadang ini terjadi pada anak yang orangtuanya sudah cukup perhatian.
Nah, ini yang perlu dijaga. Jangan sampai anak merasa ditelantarkan dan tak diberi perhatian.
Ayah harus lebih komunikatif dibandingkan sang putri.
Sebab jika tak begitu, efek jangka panjang yang dihasilkan sangat menyeramkan.
Apalagi di masa tumbuh kembang si anak, sang ayah tak berada di sisinya. Atau malah si ayah melakukan hal yang sembrono.
“Perempuan dewasa yang bermasalah rata-rata awalnya karena ketidakdekatannya dengan orangtua, terutama ayahnya.
"Ini akan menjadikan anaknya punya potensi gangguan psikologis. Efeknya entah itu depresi, entah itu anxiety,” jelas Reynitta.
Lebih parahnya saat dewasa si anak akan kesulitan untuk menikmati hidup, sulit berbahagia, dan tak percaya pada dirinya sendiri.
Tapi, bagaimana bila si ayah terlalu dekat sampai memanjakan si anak?
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Bebas dari Penjara, Vanessa Angel Akui Butuh Bodyguard
Ya tak baik juga. “Orangtua yang memanjakan anak, sebetulnya tidak pernah mengajarkan anaknya untuk menerima kenyataan bahwa kehidupan di dunia itu enggak akan selalu sesuai dengan keinginan kita,” jelas Reynitta.
Nah, yang sering terjadi, ayah yang terlalu dekat dengan si putri, ujung-ujungnya jadi overprotektif pada anak.
Sebenarnya, boleh-boleh saja, asal dalam batas yang wajar. Jangan sampai si anak merasa terkekang.
Kalau ikut sarannya Reynitta, “Jangan sering marah, dan kalaupun marah, anak zaman sekarang itu bisa diberikan pengertian, enggak usah diteriakin."
"Marah itu hanya menyakiti si anak, tapi anak itu enggak ngerti," sambungnya.
Pembagian Peran
Ayah memang bisa menentukan masa depan, namun peran ibu juga tak kalah penting bagi anak perempuan.
Di sini pembagian peran sangat diperlukan. Hidup berumah tangga berarti sudah siap dengan segala konsekuensinya.
Mengurus anak juga jadi urusan berdua, sehingga pembagian tersebut mesti jelas. Seperti yang dilakukan Reynitta dengan suaminya.
“Peran ibu ngurusin perintilannya, sementara si ayah itu dari kecil udah ngajak main.
"Nah, aku juga ngebagi itu sama suami aku. Misalnya, Kalo belajar ya sama aku, kalau main ya sama kamu,” tutur Reynitta.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Berpisah dengan Gading Marten, Gisella Anastasia Mengaku Belum Bahagia
Namun tak ada patokan untuk pembagian peran dalam urusan rumah tangga. Baik ibu maupun ayah, keduanya sama pentingnya.
Kuncinya hanya satu, yakni komunikasi.
“Yang penting suami istri tuh harus satu suara. Kalau enggak anak-anaknya bingung. Kata ayahnya boleh tapi kata ibunya enggak boleh, atau kebalikannya.
"Itu akan menjadikan karakter dia jadi dilematis, ragu-ragu dan plin-plan,” ujarnya.
Berikan juga anak pengertian sesuai gender agar mengerti bagaimana ia harus bersikap ke depannya.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru, Pengakuan Vincent: Gue Sama Desta Bukan Sahabat
“Misalnya ke anak lelaki: Kamu enggak boleh mukul perempuan, kamu harus menghormati perempuan.
"Nah kalau ke anak perempuan: Kamu enggak boleh diinjak-injak sama laki-laki,” tukasnya.
Cerita kedekatan ayah dan putrinya memang menarik.
Cerita empat selebritas ternama Tanah Air yang dijuluki hot daddy, Chicco Jerikho, Dwi Sasono, Rio Dewanto, dan Abimana Aryasatya, bisa jadi inspirasi.
Ya, karena kesibukannya di dunia hiburan tak menjadikan mereka jauh dengan anak perempuannya.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Terkenal Humoris, Indy Barends Ternyata Punya Karakter Tersembunyi
Malah pengalaman Chicco Jerikho sungguh bisa membuat kita trenyuh. Selain kehadiran anak perempuannya membuat ia sulit meninggalkan rumah, tak jarang ia menangis saat berjauhan dengan sang putri.
Lain cerita dengan Dwi Sasono. Putrinya yang sukses di film Keluarga Cemara itu ternyata bukan hanya mewarisi bakat aktingnya, namun, bak bercermin, Dwi mengaku Widuri persis sekali dengan dirinya dulu.
Nah, kalau Rio Dewanto tak pernah lupa, selalu unjuk kasih sayang hingga rela melakukan apa pun demi anak perempuannya. Tapi bukan berarti memanjakan, lho ya.
Sementara Abimana Aryasatya selalu rela meluangkan waktu bagi putrinya sesibuk apa pun itu.
Bila Anda penasaran dengan kisah father-daughter mereka, selengkapnya ada di Tabloid NOVA edisi 1650. Bila ketinggalan, tetap bisa membacanya secara digital di sini. (*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR