Pertama, bos yang genit biasanya selalu berusaha menyelipkan pembicaraan yang menyangkut topik personal, di luar topik pekerjaan.
Bukan berarti enggak boleh bicara soal personal dengan atasan.
Sejauh hal itu berkaitan dengan pengembangan diri dalam pekerjaan dan topiknya postif, boleh saja.
Baca Juga: Wah, Ini 5 Tanda Kita Sudah Memilih Pekerjaan dan Tempat Kerja yang Tepat
Tapi, jika pembicaraan personal mengarah pada pernyataan keluh kesah mengenai kehidupan rumah tangga yang ia jalani, membeberkan kejelekan pasangannya, dan mengucapkan kata-kata dalam bentuk loving atau membawa perasaan, maka kita wajib curiga.
Apalagi, jika perilaku ini juga mulai merambah pada pesan singkat di WhatsApp dan di jam-jam yang tidak lazim.
“Kita sebagai perempuan harus punya kepekaan. Kalau si atasan sudah mulai chat ke arah personal dan chat-nya bukan di jam-jam office hour dan sudah di luar topik pekerjaan, misal sangat personal dan ke arah mengajak nge-date, itu sudah di luar batas normal lagi.
Apalagi, dia sudah punya istri dan punya keluarga,” ujar Sukma Rani Moerkardjono, M.Si., psikolog dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana.
Baca Juga: Duh, Jangan Lakukan 3 Hal Ini Jika Tak Ingin Karier Memburuk!
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR