NOVA.id - Indonesia kehilangan seorang atlet muda berbakat dalam dunia sepakbola.
Alfin Lestaluhu, pesepakbola asal Ambon yang masih berusia 15 tahun ini meninggal dunia pada Kamis (31/10).
Alfin merupakan pemain Tim Nasional U-16 Indonesia.
Baca Juga: Tak Perlu Uang Jutaan, Kita Bisa Mulai Investasi dengan 10 Ribu Rupiah Saja
Kabar ini diketahui melalui instagram resmi dari PSSI beberapa waktu yang lalu.
Pelatih dari Alfin, Bima Sakti pun merasa sangat kehilangan salah satu pemain berbakatnya.
Terlebih satu minggu yang lalu ia baru saja menjenguk Alfin.
Baca Juga: Perempuan Ini Raih Penghargaan Sebagai Pemain Sepak Bola Terbaik FIFA
Tak hanya sang pelatih, penyanyi yang juga berasal dari Ambon, Glen Fredly juga berduka atas meninggalnya Alfin.
"Rest in LOVE Alfin Farhan Lestaluhu, terimakasih atas perjuangan dan mengharumkan sepak bola Indonesia U-16, terutama mengharumkan nama Maluku dalam sepak bola tanah air..
Sioo sungguh Katong kehilangan, hormat dan danke banyak Alfin buat inspirasinya.." tulis Glen dalam unggahan.
Alfin sempat menjadi salah satu korban gempa yang terjadi di Ambon pada (26/09).
Baca Juga: Pemain Sepak Bola Ini Akhirnya Pilih Berjualan Beras
Gempa dengan magnitudo 5,6 SR tersebut juga mengguncang kampung halaman Alfin di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Provinsi Maluku dan ia terpaksa harus mengungsi.
Selama berada di pengungsian kondisi kesehatan Alfin mulai menurun dan harus menjalani perawatan.
Akhirnya Alfin dibawa ke Jakarta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut mengenai kondisinya.
Baca Juga: Pemain Bola Tak Termasuk, Ternyata Ini 5 Profesi Terseksi untuk Pria Menurut Perempuan
Menurut diagnosa dokter Alfin mengalami encephalitis atau infeksi otak dengan hypoalbumin.
Alfin akhirnya meninggal dunia pada pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta pada Kamis (31/10).
Turut berduka atas meninggalnya Alfin Lestaluhu, terima kasih atas perjuangan yang telah diberikan untuk Indonesia. (*)
Source | : | Instagram,Tribunnews.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR