"Saya guru, suami sopir truk.
Saya Sarjana dan Master, Suami lulusan SMA.
Seserahan yang dibawa 10 ribu ringgit.
Tetangga hina ayah saya, 'Anak pandai, nikah dengan sopir truk'," tulisnya.
Baginya, derajat seseorang tidak bisa dinilai dari status pendidikan dan pekerjaan saja.
Karena belum tentu mereka yang mencibir sudah menjadi hamba yang paling mulia di mata Tuhan.
"Hei, jangan hina profesi supir truk, kita ini hamba yang belum tentu mulia di sisi Tuhan," tulis Zuraiha lagi.
Dalam cuitannya itu dia juga mengunggah foto akad nikahnya yang digelar pada 17 Agustus 2019 lalu.
Tampak dalam foto, Zuraiha dan Hafis memperlihatkan senyum lebar saat melepas masa lajang bersama.
i cikgu, suami i pemandu lori.
i degree + master, suami SPM.
Hantaran bawah 10k.
Org kampung i kutuk mak abah, "anak pandai, kahwin kan dgn pemandu lori".Mkcik, x hina pon kahwin pemandu lori, kita ni hamba yg blm tentu mulia disisi Tuhan. pic.twitter.com/zW63CCI217
— ????♀️ (@AzuraOrkid) 11 Oktober 2019
Cuitannya itu pun mengundang perhatian dari netizen lain.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR