NOVA.id - Dalam rumah tangga, perempuan tidak hanya berperan sebagai istri dan ibu, lo.
Tapi juga jadi menteri keuangan.
Yap, sebagai istri sekaligus ibu, memiliki peran penting untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran keluarga.
Baca Juga: Definisi Orang Kaya Menurut Ahli Perencanaan Keuangan Meta Lakhsmi
Mulai dari mengatur pembayaran uang sekolah, bayar tagihan air dan listrik, hingga urusan belanja harian, semua harus diatur dengan benar agar tak terjadi krisis keuangan dalam keluarga.
Tentu saja tidak mudah.
Untuk mengatur kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit, apalagi kalau masih harus memikirkan kebutuhan untuk rekreasi atau pembelian barang-barang untuk hobi.
Tapi, kan, kita tetap butuh itu semua, lantas, bagaimana?
Baca Juga: Begini Perhitungan Cermat Perencanaan Keuangan Keluarga yang Tepat
Tenang, Rista Zwestika, S.Sos. AWP. CFP., Certified Financial Planner Finansialku.com punya solusinya bagi Anda.
Biasanya, setelah gajian (atau mendapat fee untuk pekerjaan kita), kita buru-buru gunakan untuk membayar tagihan atau membayar kebutuhan anak sekolah yang sudah ada di depan mata.
Langsung deh, saldo berkurang banyak, cash flow jadi berantakan.
Baca Juga: Intip Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Ini Biar Tak Kehabisan Uang di Akhir Bulan
Nah, gimana, ya, supaya tidak seperti itu?
Itulah pentingnya membuat pos-pos dana setelah mendapatkan income tiap bulannya.
Pos apa saja dan berapa besar porsinya?
Baca Juga: Memulai Hidup Hemat, Yuk Lakukan 4 Tips Ini Agar Sukses Menangkal Keborosan!
Pertama, sisihkan sebesar 50 persen dari pendapatan tiap bulan untuk memenuhi pos kebutuhan hidup dan membayar tagihan atau utang.
Nah, di dalamnya termasuk kebutuhan untuk belanja harian atau bulanan dan juga utang produktif ataupun utang konsumtif.
Ingat, jangan lebih dari 50 persen!
Lalu 50 persennya lagi untuk apa?
Baca Juga: Wajib Punya! Ini Alasan Utama Pentingnya Punya Asuransi untuk Diri Sendiri dan Keluarga
Sisanya bisa Anda sisihkan untuk keperluan di pos lainnnya.
Pos untuk biaya tidak terduga sebesar 10 persen, investasi 10 persen, dan biaya proteksi 10 persen.
Jangan lupa, kita juga butuh bersenang-senang, jadi sediakan biaya untuk kebutuhan lifestyle 5 sampai 10 persen.
Kalau lepas kontrol bagaimana?
Baca Juga: Tak Perlu Uang Jutaan, Kita Bisa Mulai Investasi dengan 10 Ribu Rupiah Saja
Supaya tidak lepas kontrol, Rista menyarankan, “Kita harus lakukan financial check up. Sudah sehat belum, sih, keuangan kita? Bagaimana cost-cost-nya tadi, yang kita liat tadi 50-10-10-10-10. Nah, jangan lupa juga 5 sampai 10 persennya lagi untuk zakat. Kompletnya 100 persen dari income.”
Jadi, apakah finansial keluarga Sahabat NOVA sudah sehat?(*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR