NOVA.id - Depresi dapat menyerang siapa saja dari berbagai kalangan usia, tak terkecuali para orangtua.
Namun tahukah Sahabat NOVA bahwa depresi tak hanya berpengaruh kepada penderitanya saja tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Ketika depresi melanda orangtua, bukan hanya kita yang merasakan dampaknya tetapi juga kepada anak-anak kita.
Sayangnya banyak di antara kita yang mengabaikan kondisi tersebut.
Berikut ini 5 dampak buruk orangtua yang depresi berpengaruh pada anak.
Sebuah penelitian dari JAMA Psychiatry mengungkapkan, bahwa anak-anak memiliki prestasi lebih buruk di sekolah ketika orangtua mereka didiagnosis menderita depresi.
Hal ini karena depresi pada orangtua yang tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Akibatnya, bisa jadi kita kehilangan minat untuk sekadar pergi ke sekolah memeriksa kegiatan anak-anak atau menemani anak mengerjakan PR.
Selain itu, anak dapat melakukan atau berperilaku buruk di sekolah karena terjadi mereka meniru dan membutuhkan perhatian yang tidak didapatkan di rumahnya.
Anak tentu akan melihat bagaimana kita melewati masa-masa sulit.
Meskipun orangtua sudah menutupi perasaan dan emosinya sekeras mungkin, anak akan merasakan bahwa ada sesuatu yang salah.
Baca Juga: Pernah Mengalami Bullying dan Nyaris Depresi, Ashanty Harus 3 Kali Pindah Sekolah Saat SMP
Ketika seorang anak melihat orangtuanya merasa sulit, mudah bagi mereka untuk merasa bersalah pada dirinya sendiri atas kondisi orangtuanya.
Oleh karena itu, jika orang tua tidak dapat mengelola depresi dengan baik dan menjelaskannya kepada anak, maka akan mempengaruhi kesehatan mental anak juga.
Kuncinya adalah bersikap proaktif terhadap kondisi kita dan menjelaskannya pada anak, sehingga mereka memahami itu bukanlah kesalahan mereka.
Baca Juga: Sempat Depresi Sampai Datangi Psikolog, Cerita Abimana yang Akhirnya Memutuskan untuk Ganti Nama
Depresi bukan hanya digambarkan sebagai suatu kelainan mood yang menyebabkan perasaan sedih, tetapi juga juga hilang minat yang menetap.
Misalnya kita tidak minat untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
Baca Juga: Aries dan 4 Zodiak Ini Paling Mudah Depresi Hingga Menyalahkan Diri Sendiri
Akibatnya rumah menjadi kotor, berantakan, dan tak tersedianya makanan untuk anak.
Hal ini menyebabkan seorang anak merasa tak aman di rumahnya sendiri, anak-anak didesak untuk tumbuh dengan cepat dan menjaga dirinya sendiri.
Masa kecil mereka berakhir sebelum waktunya.
Baca Juga: Terlihat Romantis Bersama Pangeran Charles, Putri Diana Pernah Coba Bunuh Diri dan Alami Depresi
Orangtua yang depresi dapat dengan mudah mengalami perubahaan suasana hati dan cenderung menjadi cepat marah.
Pada titik tersebut, mood kita dapat berubah secara cepat dan membingungkan, bahkan seringkali menintimidasi anak.
Baca Juga: Curhat di Instagram, Taeyeon SNSD: Saya Berjuang Melawan Depresi!
Misalnya bila tiba-tiba kita berteriak kencang dan membuat anak menjadi takut, tidak aman, dan rentan.
Hal tersebut membuat anak menjadi kehilangan rasa aman di rumahnya.
Ketika tidak diobati, depresi dapat menimbulkan dampak buruk bagi anak.
Untuk mengatasinya, kita bisa bersikap proaktif kepada anak.
Baca Juga: Saudara Lelaki Kate Middleton Akui Pernah Depresi Hingga Ingin Bunuh Diri
Depresi menyebabkan ketidakstabilan hubungan, seringkali terjadi perdebatan antara kedua orangtua yang membuat anak harus mendengarkan segala perdebatan tersebut.
Setiap hubungan pasti ada perdebatan, namun hindarilah perdebatan di depan anak.
Baca Juga: Duh, Orang Baik Ternyata Lebih Mudah Terserang Depresi, Kok Bisa?
Tidak ada anak yang menginginkan kedua orangtuanya bertengkar atau bahkan sampai yang lebih buruknya harus berpisah.
Akibatnya, anak menjadi cemas, sedih, bahkan takut.
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental serius yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan termasuk dalam pola pengasuhan anak.
Jadi, itulah sebabnya dukungan penuh dari orang yang dicintai, jujur dengan anak dan mendapatkan penanganan medis dapat membuat hidup kita lebih sehat dan bahagia. (*)
Azizah Angraini Ramadini
Source | : | YourTango |
Penulis | : | Nova.id |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR