Mengenyam pendidikan di SMA Debritto Yogyakarta, dan merampungkan S1 Teknik Elektro di Satya Wacana Salatiga, selanjutnya meniti karier hingga menjadi Executive Staff di Philip Jakarta.
Tapi ketertarikan dia akan seni terus mengusik hingga akhirnya memutuskan untuk masuk ke dunia seni musik.
Drama perjalanan hidup pun terus mengalir mengikuti intuisi seni yang akhirnya mengantarkan Bambang Pranoto berlabuh di Desa Bona, Gianyar, Bali di tahun 2002 dan episode hidup selanjutnya pun diwarnai dengan berbagai tragedy.
Hingga akhirnya mengalami kecelakaan saat kakinya terkilir hampir lumpuh karena terperosok.
Baca Juga: Kisah Staf Khusus Presiden: Andi Taufan Garuda Putra, Berawal dari Ciseeng Diajak ke Istana
Tragedi inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya minyak balur kesehatan Kutus Kutus.
Karakter Bambang Pranoto yang ringan hati dan suka berbagi, akhirnya menjadi berkah untuk orang lain.
Banyak yang tertolong dengan minyak balur yang ia buat.
Dari sinilah intuisi Bambang Pranoto mendorong dia untuk memproduksinya lebih luas, dimulai dari proses produksi secara manual di rumahnya di desa Bona.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR