Pertama, dengan parade adat Sunda, kemudian diikuti dengan parade adat Betawi yang lengkap dengan barisan Kang Nong Tangerang serta Ondel-Ondel dan diiringi musik tanjidor.
Berikutnya, diikuti dengan adat Cina Benteng yang menampilkan Cide Kode, Barongsai, serta yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah penampilan Sun Go Kong, Jenderal Chi, serta Putri Cina.
Tak hanya itu, Kota Tangerang juga mempersembahkan penampilan dari adat Jawa yang diiringi dengan musik Kebo Giro.
Baca Juga: Lestarikan Warisan Budaya Indonesia, Gelar Batik Nusantara 2019 Resmi Digelar
Dengan penampilan dari 4 adat tersebut, cukup membuktikan bahwa Kota Tangerang bisa disebut sebagai miniatur Indonesia.
“Jadi tidak hanya dari budaya Kota Tangerang saja, budaya Tionghoa, budaya Jawa, budaya Sunda, budaya Betawi berkumpul menjadi sebuah persatuan yang dinamakan Indonesia, dan di Kota Tangerang sendiri adalah miniatur Indonesia yang bercampur berbagai macam budaya,” jelas Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Baca Juga: Yuk, Ajarkan Anak Tentang Budaya Indonesia Lewat Story Telling
Dirinya berharap, melalui acara yang mencerminkan keberagaman Kota Tangerang ini, budaya bisa dirawat dan dilestarikan.
Di akhir pawai budaya, Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah dan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin mengajak para pengunjung untuk menari Sajojo bersama, yang juga diikuti oleh 500 murid sekolah dan 500 orang anggota Pramuka. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR