Sementara, indeks ambang batas angka kekurangan gizi menurut WHO berturut-turut adalah 10%, 20%, dan 5%.
Angka persentase yang berada di atas ambang batas ini semakin mempertegas bahwa gizi buruk masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius di Indonesia.
Kekurangan gizi memicu berbagai dampak.
Baca Juga: Persiapkan Anak Hadapi Masa Depan, Mari Kembangkan Karakter Resilient
Tak hanya membuat tubuh anak terlihat kurus, kekurangan gizi juga bisa memengaruhi perkembangan otak yang berujung pada rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Anak kita akan rentan terhadap berbagai penyakit dan perkembangan organ tubuh, bahkan kognitifnya pun terganggu.
Bila anak kita sudah mengalami kekurangan gizi kronis, anak berpotensi mengalami stunting.
Baca Juga: Siapkan 3 Hal Ini Supaya Anak Nyaman Saat Liburan Pakai Mobil
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR