“Di MDIS, kami terus mencari cara untuk melibatkan siswa kami dalam peluang pembelajaran praktik dan ini merupakan sarana yang sangat baik bagi mahasiswa pariwisata dan perhotelan kami untuk mendapatkan keterampilan praktik yang relevan untuk masa depan,” kata Issac Joshua, Head of School, MDIS School of Tourism Hospitality.
Menurutnya, peluang pembelajaran seperti itu akan memberi mahasiswa keunggulan kompetitif yang menarik dan penting di tempat kerja internasional dan meningkatkan peluang karier mereka dalam industri pariwisata dan perhotelan.
Selama kompetisi yang berlangsung selama tigahari yang dimulai dari 25 November 2019, mahasiswa MDIS School of Tourism and Hospitality bersaing dengan 17 barista dari 6 kampus lainnya yang meliputi, Zhejiang Technical Institute of Economics dari China, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Pendidikan dari Indonesia, Kolej Komuniti Kuantan and Universiti Tun Hussein Onn dari Malaysia, dan City of Glasgow College dari Skotlandia.
Kompetisi ini dibagi menjadi dua kategori yaitu Kompetisi Espresso dan Cappuccino dan Kompetisi Minuman Utama dan dinilai oleh para pakar industri seperti dari Barista Guild Asia.
Dengan menampilkan beragam mahasiswa internasional, MDIS School of Tourism and Hospitality menurunkan tim siswa yang beragam dari Singapura, Filipina, Rusia, Vietnam, dan India.
Disaksikan oleh lebih dari 300 mahasiswa, dosen pengajar dan tamu undangan, mahasiswa MDIS yaitu Saheli Chatterjee dari India dan Maria Angelica Salinas dari Filipina memenangkan medali emas individu dengan memukau para juri melalui keterampilan stellar coffee-making mereka dalamkategori Espresso & Cappuccino.
Medali Emas yang tersisa diambil oleh Anastasiia Butova dari Rusia dan Khuc Thi Bich Ha dari Vietnam yang dapat membuktikan kemahiran mereka dalam kategori Minuman Utama.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR