Putra aktor legendaris Soekarno M. Noer ini bingung harus mengarahkan ceritanya ke mana, karena emosi di awal sudah terlalu tinggi.
“Wah ngetiknya sangat terbawa emosi. Bagaimanapun saya adalah Doel, dan Doel adalah saya. Setelah berhenti, saya bicara sama pemain lain. Saya diskusi dan dapat masukan, baru saya bisa jalan lagi. Ternyata dua hari selesai,” kenang Rano tertawa.
Nah, kalau sudah didiskusikan, kok bisa pemain tidak tahu akhirnya?
Baca Juga: Bang Mandra Masih jadi Playboy di Film Si Doel, Bagaimana Nasib Munaroh?
“Saya kasih ending itu dalam bentuk lembaran. Tidak digabung dalam buku skrip sebelumnya. Makanya, begitu kelar syuting saya kasih selembar-selembar. Bingung mereka, yang mana nih penutupnya? Ha-ha-ha, briefing di tempat saja,” ungkap Rano.
Lantas, apakah pamit setelah 27 tahun ini Doel benar-benar enggak dilanjutkan lagi?
“Mungkin kisah cinta Si Doel ini berakhir, tapi kisah lainnya belum tentu. Anak si Doel ini bisa jadi awal cerita. Tapi saya bilang, jangan bebankan saya lagi," tukas Rano.
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR