NOVA.id - Aktris Asmara Abigail kali ini kembali terlibat film horor setelah aksinya yang dipuji di film Perempuan Tanah Jahanam.
Asmara didapuk menjadi peran utama sebagai Kanti, sosok manusia sebelum menjadi kuntilanak di film Mangkujiwo.
Dirinya mengaku cukup terbeban menjadi Kanti karena harus dipasung hingga wajahnya tercakar ketika syuting.
Baca Juga: Tips Tampil Stylish dengan Kemeja Flannel UNIQLO ala Andien dan Asmara Abigail
Lantas, seperti apa sosok yang diperankannya?
“Dia itu kuntilanak waktu jadi manusia. Kenapa sih Kanti bisa berubah jadi kuntilanak? Dan kenapa ada sosok kuntilanak?
Ini cerita kuntilanak sebelum dia menjadi makhluk gaib,” terang Asmara Abigail saat berkunjung ke NOVA belum lama ini.
Berperan sebagai sosok hantu kuntilanak yang sudah dikenal se-Indonesia, bagi Asmara cukup membebankan batinnya.
Terlebih sebelumnya sosok hantu berambut panjang dalam film tentang kuntilanak lain diperankan oleh ratu film horor, mendiang Suzanna.
Namun, Asmara tidak terlalu fokus pada sisi magis kuntilanak. Bisa begitu karena sosok manusia akan lebih banyak ditonjolkan dalam film terbarunya itu.
Apalagi untuk memerankan Kanti, Asmara mengaku banyak sekali adegan yang menguras fisiknya.
Baca Juga: Betah di London, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Ingin Sekolahkan Rafathar di Negeri Ratu Elizabeth
“Posisi syutingnya dipasung terus, itu aja udah berat banget buat aku. Apalagi second skin kuntilanak, luka-lukanya.
Terus rambutnya yang panjang banget selantai, pengin nyekek orang enggak sih rasanya. Padahal syuting di ruangan pengap dan panas,” terang Asmara menggebu-gebu.
Asmara mengaku, dengan makeup dan rambut yang persiapannya lumayan sulit itu, dirinya jadi harus mengurangi minum.
Baca Juga: Sang Suami Beli Moge Disebut Jadi Penyebab Perceraiannya, Jenita Janet Akhirnya Buka Suara
Perempuan yang berprofesi sebagai model ini juga mengaku akan ribet sekali jika harus bolak-balik kamar mandi, berkali-berkali dengan kostumnya saat itu.
“Suhu badan naik, malah dehidrasi. Karena ini jadi kuntilanak dan dipasung, jadi lebih depresi di lokasi.
Terus lebih gampang marah, karena kita enggak nyaman sama diri kita. Adegannya marah-marah semua pula. Walau aslinya aku enggak lagi marah ya,” pungkas Asmara. (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR