Sementara pencegahan internal dapat dilakukan dengan memodulasi (mengatur) sistem daya tahan tubuh.
Imunostimulan bekerja untuk merangsang pembentukan sel-sel imun seperti sel B yang kemudian akan membentuk antibodi.
“Pada kondisi di mana risiko paparan terhadap infeksi virus sangat tinggi, maka imunostimulan dapat ditambahkan di samping pencegahan lainnya. Imunostimulan dapat dikonsumsi dalam durasi tertentu sampai risiko paparan virus menurun dan sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit, karena imunostimulan membutuhkan waktu untuk merangsang sistem imun,” ungkap Prof Iris.
Baca Juga: Tak Hanya Menjadi Bahan Makanan, Ternyata Garam Laut Bermanfaat bagi Kesehatan lo!
Penggunaan imunostimulan dapat dianjurkan pada orang-orang yang merencanakan bepergian dan sering berada di pusat keramaian.
Selain itu, kelompok usia yang rentan memiliki daya tahan tubuh rendah, terutama lanjut usia (di atas usia 60 tahun).
Prof Iris juga menambahkan bahwa meningkatkan daya tahan tubuh pada kondisi ini menjadi sangat penting untuk semua orang, baik yang memiliki risiko tinggi ataupun tidak.
Dr. Raphael Aswin, MSi, VP Research & Development SOHO Global Health menjelaskan imunostimulan yang baik mengandung Echinacea pupurea extract dan zinc picolinate.
Baca Juga: Bahaya! Ternyata Ini Dampak Sering Makan Roti Bagi Tubuh Kita
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR