NOVA.id - Kabar berkembang bahwa virus corona yang muncul dari Wuhan bisa menyebabkan penyakit pneumonia.
Betul jika virus corona memang bisa menyebabkan pneumonia, tetapi bukan berarti pneumonia hanya disebabkan oleh virus corona.
“Masih ada sumber lain, yakni bakteri, jamur, virus lain, dan bermacam mikroba. Bahkan, bisa kombinasi di antaranya. Setelah terkena virus dan dirusak jaringannya kemudian masuk bakteri sehingga jadi super infeksi yang lebih berat,” ungkap dr. Flora Eka Sari, Sp.P., dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa pada NOVA.
Sebut saja, Streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab paling umum dari pneumonia bakteri pada anak-anak, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), penyebab paling umum kedua dari pneumonia bakteri, virus syncytial, bayi yang terinfeksi HIV, serta Pneumocystis jiroveci yang dikatakan WHO secara umum bertanggung jawab atas setidaknya seperempat dari semua kematian akibat pneumonia pada bayi yang terinfeksi HIV.
Selain itu, pneumonia pun terbagi dalam tiga tipe, yakni community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital-acquired pneumonia (HAP), dan ventilator-associated pneumonia (VAP).
Lantas, apakah gejala pneumonia biasa dengan pneumonia yang disebabkan virus corona sama?
Baca Juga: Virus Corona Bisa Sebabkan Pneumonia Hingga Penyakit Bahaya Ini
Menurut dr. Flora, seseorang yang mengalami pneumonia yang terpapar virus corona akan mengalami beberapa gejala yang mirip dengan gejala virus influenza, seperti batuk, bersin, demam, sakit kepala, serta sesak napas.
Gejala ini pun akan wajar dialami oleh orang yang mengalami pneumonia biasa, meski butuh waktu yang berbeda.
“Kalau pneumonia yang lain—misalnya yang kita temukan di rumah sakit atau yang berasal dari komunitas—dia harus melewati waktu dulu sejak masuk ke hidung, kemudian ada yang nyeri tenggorokan dulu, baru ke pneumonia. Pada virus corona terjadi lebih cepat, tapi tidak dalam hitungan detik atau menit, tergantung lagi pada imunitasnya,” ujar dr. Flora.
Baca Juga: Virus Corona Menyerang, Hal Ini Bisa Bikin Penyebaran Makin Cepat
Sakit pneumonia yang diakibatkan novel coronavirus bisa jadi lebih berat dibandingkan pneumonia karena virus lain, karena tubuh belum mengenali jenis virus ini sebelumnya.
Lantas, bagaimana penanganannya?
Dalam pneumonia biasa, pengobatan dilakukan dengan pemberian obat antibiotik.
Dikutip dari WHO, tablet dispersi amoksisilin adalah antibiotik pilihan yang umunya diresepkan oleh pusat kesehatan.
“Ya, pneumonia itu dilihat jenis kumannya apa, kemudian pola antibiotik yang cocok dengan kumannya itu apa. Kita berikan, kemudian ketika tanda-tanda infeksi sudah hilang, ya sudah, stop. Kita tinggal meningkatkan daya tahan tubuh supaya enggak jadi carrier (pembawa virus). Normalnya pneumonia komunitas itu kurang dari seminggu sudah sembuh,” jelas dr. Flora.
Lantas, bagaimana pneumonia akibat virus corona?
Baca Juga: Virus Corona yang Merebak Sudah Diramal Mbah Mijan, Ternyata Ular Jadi Pertandanya!
Sampai saat ini memang belum ada pengobatan maupun vaksin yang diklaim resmi bisa menangani orang yang terserang virus corona dengan implikasi pneumonia ini.
Hal yang bisa kita lakukan hanya mencegah diri agar tak terpapar virus corona.
Caranya?
Tentu dengan meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan serta menjaga pola hidup sehat sambil menunggu perkembangan penelitian akan vaksin dan pengobatan untuk menanggulangi virus corona baru ini.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR