NOVA.id - Depresi menjadi salah satu istilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini.
Banyak kasus mulai dari percobaan bunuh diri hingga hilangnya nyawa akibat bunuh diri yang disebabkan oleh gangguan ini.
Tulisan ini bukan bertujuan untuk mendorong self-diagnose, namun untuk membagikan informasi.
Apabila mengalami sindrom yang mirip, segera periksakan dan konsultasikan ke psikolog terdekat.
Baca Juga: Iqbaal Ramadhan Merasa Sosok Dilan Tak akan Pernah Lepas Darinya
Kejadian buruk dalam hidup seperti kehilangan orang yang kita cintai, dipecat dari pekerjaan, dan berbagai situasi lainnya dapat membawa seseorang merasakan kesedihan, kesepian, dan ketakutan.
Melansir dari Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika, reaksi ini sebenarnya adalah reaksi yang wajar terhadap stressor dalam kehidupan.
Namun, dalam kasus orang yang secara medis didiagnosa depresi akan mengalami manifestasi yang konsisten.
Baca Juga: Bekerja dari Pagi hingga Pagi Sejak Masih Kecil, Misca Mancung Hanya Ingin Uangnya Dikembalikan
Berdasarkan studi, depresi cenderung terjadi lebih banyak kepada perempuan dibanding laki-laki.
Dalam berbagai latar belakang usia pun, sindrom perilaku yang ditunjukkan akan berbeda dibanding kelompok usia yang lain.
Sindrom atau gejala depresi akan diiringi dengan munculnya kecemasan, gangguan makan, dan gangguan perilaku.
Berikut adalah 6 tipe depresi yang paling banyak ditemukan dengan masing-masing perbedaannya.
Yang pertama adalah Major Depressive Disorder yang ditunjukkan dengan gejala kesedihan berlanjut dan kehilangan ketertarikan terhadap kegiatan yang biasa disukai.
Persistent Depressive Disorder (Dysthymia) memiliki gejala yang hampir mirip dengan Major Depressive Disorder namun harus didiagnosa dengan gangguan tertentu namun tidak separah jenis depresi yang sebelumnya.
Premenstrual Dysphoric Disorder yang singkatnya merupakan gejala PMS yang lebih persisten dimana terdapat gangguan emosi yang sangat ekstrim.
Depressive disorder karena keadaan medis tertentu yang muncul karena karena adanya gangguan endokrin dan sistem reproduksi di tubuh penderita.
Adjustment Disorder with Depressed Mood didiagnosa ketika ketika gejala depresi muncul selama 3 bulan dengan adanya stressor, namun depresi ini dapat disembuhkan ketika memasuki masa dimana penderita dapat mulai beradaptasi dengan keadaannya.
Baca Juga: Orangtua Melarang Virzha Menikah Meski Usianya Sudah Hampir 30 Tahun, Ternyata Ini Alasannya!
Yang terakhir adalah Seasonal Affective Disorder (SAD) yang ditunjukkan dengan adanya depresi pada waktu tertentu setiap tahunnya, misalnya ketika musim salju.(*)
Source | : | Anxiety and Depression Association of America |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR