NOVA.id - Kekayaan budaya Maroko sangat inspiratif bagi desainer Indonesia.
Mulai dari arsitektur bangunannya hingga karpet yang ditenun secara handmade.
Keduanya menghadirkan ornamen yang kaya bentuk, dengan warna-warna hangat.
Baca Juga: Indonesia Fashion Week 2020, Lestarikan Kain Wastra Nusantara Lewat Tales of Equator
Kekayaan bentuk ornamen dan warna-warna hangat Maroko itu menginspirasi Heaven Light meluncurkan koleksi bertema middle east.
Heavenlight, yang baru pertama kali menggelar peragaan tahunan (annual show) pun menggandeng perusahaan tekstil Daliatex untuk memproduksi lembaran-lembaran kain dengan corak ornamen dan warna hangat khas Maroko.
“Kolaborasi ini difokuskan pada kain printing dan polosan, baik untuk pakaian maupun hijab,”kata Jihan Malik, pemilik brand Heavenlights.
Daliatex mendukung peragaan busana Heavenlight dengan menyediakan kain yang terinspirasi oleh negeri Maroko.
Baca Juga: Biasanya Tampil Seksi, Aurel Hermansyah Banjir Pujian Karena Pakai Hijab
“Kami mengambil inspirasi dari ornamen-ornamen pada karpet asal Maroko,” kata Devina Unjoto, marketing executive Daliatex.
Heaven Lights juga menggunakan bahan Ultrafine, kain kerudung dengan kualitas terbaik dan ternyaman untuk dipakai.
Begitu pun dengan bahan-bahan untuk busana.
Daliatex berusaha memilih dan menyediakan bahan yg berkualitas dan cocok dengan karakter brand Heaven Lights.
“Untuk jenis bahan, Daliatex menyediakan beragam jenis bahan, terutama satin dengan karakter yang lembut dan mewah,” jelas Deviana.
Sebelumnya, pada 2019, Daliatex meluncurkan inovasi kain antibakteri untuk hijab.
Baca Juga: Terinspirasi dari Parisian Chic, Uniqlo Hadirkan Ines de la Fressange
Kain anti bakteri ini dapat meminimalisasi perkembangbiakan bakteri penyebab kain hijab menjadi bau.
Selain itu, Daliatex juga meluncurkan bahan untuk hijab yang menggunakan teknologi water repellent (antiair) pertama di Indonesia.
“Teknologi ini juga diluncurkan sebagai hasil mendengarkan keluhan para perempuan yang tidak ingin hijabnya basah dan lepek setelah berwudhu,” ungkap Deviana. (*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR