NOVA.id - Saat seorang anak melakukan kesalahan maka orang tua terkadang akan memberikan hukuman, seperti memarahinya atau memukul mereka.
Ini memang seperti sudah menjadi sesuatu yang menjadi kebiasaan hingga sulit untuk dipisahkan dari diri kita.
Rasa jengkel atau terkadang malah anak menjadi pelampiasan emosi membuat kita berbuat kasar pada buah hati.
Namun, tahukah Sahabat NOVA, bahwa hal itu akan membuat anak mengalami perubahan yang berakibat fatal.
Kelompok dokter anak dari American Academy of Pediatrics mengungkapkan sebuah penelitian baru mengenai kekerasan fisik terhadap anak.
Kekerasan fisik pada anak, bisa berakibat pada agresi, perubahan otak, penyalahgunaan zat, dan perilaku bunuh diri saat dewasa.
Baca Juga: Cara Tepat untuk Orang Tua dalam Hadapi Anak yang Ketahuan Berbohong
Mereka melarang orang tua untuk memukul, menampar, mengancam, menghina, dan mempermalukan anak-anak mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan menemukan, memukul pantat sang anak akan membuatnya lebih agresif dan menentang.
Hukuman fisik akan membuat perubahan otak dan saat dewasa akan meningkatkan hormon stres.
Baca Juga: Resmi Jadi Ibu, Shandy Aulia Ungkap Jenis Kelamin dan Nama Anaknya!
Memukul anak juga bisa meningkatkan perilaku bunuh diri, penyalahgunaan zat dan emosi sebagai konsekuensi jangka panjangnya.
Pelecehan secara verbal, termasuk berkata keras dan mempermalukan anak bisa mengakibatkan masalah depresi dan perilaku pada remaja.
Sebaliknya, lakukan cara mendisiplinkan anak dengan benar.
Memberikan batas tegas dan memberikan konsekuensi yang tidak diinginkan menjadi hal yang lebih disarankan untuk mendidik anak.
Mereka juga menyarankan untuk mengurangi waktu anak saat bermain dengan layar gadget. (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR