NOVA.id - Kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh siswa Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman Yogyakarta, pada Jumat (21/02) menimbulkan korban jiwa sebanyak 10 orang.
Sepuluh korban tersebut adalah sebagian dari banyaknya siswa-siswi yang melakukan kegiatan susur sungai.
Namun, berkat aksi heroik Sudiro (71) dan Sudarwanto alis Kodir, puluhan siswa SMPN 1 Turi pun selamat.
Baca Juga: Banjir Melanda Kawasan Graha Raya Bintaro, Dua Orang Hanyut Terbawa Arus Sungai
Meski berhasil menyelamatkan puluhan siswa, Kodir tetap merasa sedih karena tidak semua anak bisa diselamatkan.
"Ya senang bisa menyelamatkan, tapi ya ada rasa sedih karena ada yang tidak selamat," kata Kodir, dilansir dari Kompas.com (24/02).
Berkat aksi heroiknya itu, Sudiro dan Kodir pun mendapat uang penghargaan sebesar Rp10 juta.
Penghargaan tersebut disampaikan Kementerian Sosial berkat kerelaan dan keberanian kedua warga Desa Donokerto tersebut saat menolong para siswa.
Meski mendapat penghargaan, Sudiro dan Kodir lebih memilih menyumbangkan uang tersebut untuk warga desa.
"Saya sebenarnya tidak sanggup menerima ini. Niat saya hanya menolong karena kemanusiaan," ujar Sudiro dikutip dari Kompas.com (26/02).
Baca Juga: Ayah Ini Masukkan Anaknya ke Sebuah Plastik Saat Menyeberangi Sungai, Ada Alasan Haru Di Baliknya
Lebih lanjut, Sudiro mengatakan bahwa bukan hanya dirinya dan Kodir saja yang menolong para siswa.
Melainkan banyak warga juga yang turut menolong.
Oleh karena itu, Sudiro memilih menyumbangkan uang penghargaan tersebut untuk pembangunan masjid.
Baca Juga: Selingkuh dengan Menantunya, Seorang Ibu Tega Buang Bayinya yang Baru lahir ke Sungai
"Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," tuturnya.
Kodir pun menyampaikan hal yang senada.
Kodir mengatakan bahwa ia hanya mengikuti insting kemanusiaan saat terjun ke sungai untuk menyelamatkan para siswa.
Baca Juga: Video Viral! Tak Ada Jembatan, Keranda Jenazah Ini Harus Dihanyutkan di Sungai untuk Bisa Dimakamkan
Diketahui, aksi heroik Sudiro dan Kodir ramai dibicarakan di tengah masyarakat.
Saat kejadian itu, Kodir akan memancing di Sungai Sempor dan Mbah Diro sedang menyapu makam yang lokasinya hanya 100 meter dari lokasi kejadian. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR