Raksasa farmasi Johnson & Johnson (JNJ) dan GlaxoSmithKline (GLAXF) juga sedang melakukan penelitian vaksin ini.
Moderna sendiri mengaku telah mengembangkan virus hanya dalam jangka waktu 42 hari sejak perusahaan memperoleh informasi genetik virus.
Hal ini lebih cepat dari penemuan vaksin untuk SARS yang butuh waktu hingga 20 bulan.
Mengutip CNBC, Fauci mengatakan bahwa vaksin tersebut telah dilakukan pengujian ke dalam tikus dan menunjukkan hasil yang immunogenic yakni memicu respons sistem kekebalan tubuh dan menunjukkan bahwa vaksin tersebut bisa melawan virus.
Mengutip dari Time, vaksin ini dikembangkan singkat karena didasarkan pada metode genetik yang relatif baru yang tak memerlukan pertumbuhan virus dalam jumlah besar.
Vaksin dikemas dengan mRNA, materi genetik yang berasal dari DNA dan membuat protein.
Baca Juga: AIA Hadirkan Asuransi Khusus untuk Penyakit Virus Corona, Seperti Apa?
KOMENTAR