2. Indonesia tak punya alat untuk mendeteksi virus corona?
Indonesia terkesan lama mengumumkan pasien positif virus corona, sehingga banyak yang menganggap negara kita tak memiliki alat pendeteksi virus corona.
Amin Subandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekul Eijckman mengatakan, Indonesia punya alat pendeteksi virus.
Yaitu polymerase chain reaction (PCR) dan alat untuk mengonfirmasi. Alat itu bisa mendeteksi berbagai macam virus dan sudah punya pengalaman mendeteksi virus corona, meski jenis lain.
Untuk mendeteksi virus corona Covid-19, digunakan alat yang sama.
Baca Juga: Lewat Instagram, Presiden Jokowi Ajak Cegah Corona: Musuh Terbesar Bukan Virus
3. Penderita pasti meninggal?
Sering kali disebut bahwa penderita Covid-19 dipastikan akan meninggal dunia. Fakta itu tidak sepenuhnya benar, karena berdasarkan data hanya 2,3% pasien virus corona meninggal akibat virus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyebut ada sekitar 81% terkena Covid-19, sebanyak 13,8% tergolong parah (sesak napas dan butuh oksigen tambahan), sedangkan 4,7% tergolong kritis.
Orang yang lebih tua atau kondisi kesehatannya buruk, paling berisiko mengalami penyakit lebih parah maupun komplikasi.
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR