Tampaknya selain chemistry yang kuat, para pemain film ini bisa amat kompak karena punya masalah yang sama, yakni Bahasa Jawa.
Tissa bilang, semua pemain dituntut bukan hanya bisa berdialek, tapi minimal bisa menguasai Bahasa Jawa juga.
Lho, Tissa kan berdarah Jawa, masih kesulitan juga?
“Aku orang Jawa, tapi aku enggak menggunakan Bahasa Jawa yang benar-benar Jawa banget sehari-hari.
Jadi, maunya pas tayang enggak terkesan aku baru belajar Bahasa Jawa. Tapi bikin orang percaya kalau aku beneran orang Jawa, meyakinkan penonton sih,” pungkas Tika.
Syukurnya, pada prosesnya Tika dan pemain lain didampingi oleh orang yang memang dikhususkan untuk melatih kemampuan Bahasa Jawa mereka.
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR