NOVA.id - Selama ini, virus Corona diketahui menular lewat droplets atau lendir dan cairan.
Itu artinya, kita baru bisa tertular ketika berinteraksi langsung dengan carrier atau pembawa virus maupun orang yang positif terinfeksi.
Selain itu, virus juga dapat ditularkan ketika kita menyentuh benda yang sama dengan pasien.
Namun kini, dr. Fariz Nurwidya, seorang anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia memberikan penjelasan baru.
Ia menjelaskan bahwa kini penyebaran virus Corona tidak lagi hanya melalui droplets dan kontak fisik, namun juga airborne.
Penularan airborne adalah penularan yang terjadi lewat udara.
Baca Juga: Selain Masker, Yuk Antre Beli Buah dan Sayur agar Virus Corona Ogah Mampir!
Ini artinya, risiko untuk tertular jauh lebih besar karena hanya dengan berada di satu ruangan yang sama dengan orang terinfeksi, kita bisa saja tertular virus.
Perubahan metode penyebaran virus ini menurut dr. Fariz karena banyak orang yang tidak mau mematuhi imbauan social distancing.
"Terutama mereka yang berusia 20, 30 an, yang imunnya masih kuat. Mereka nggak tahu saja kalau sudah terkena Corona karena nggak menunjukkan gejala," tutur dokter Fariz dalam acara Sarinya Berita, Selasa (17/03).
Benar saja, penularan virus kini memang sudah airborne terbukti dari banyaknya tenaga medis yang tertular.
Padahal, mereka sudah mengenakan pakaian khusus sesuai prosedur.
"Kalau bukan airborne, harusnya tidak ada tenaga kesehatan yang terkena. Makanya airborne itu dilawannya dengan masker N95 atau respirator," imbuhnya.
Dokter Fariz mengkritik banyak orang yang justru memanfaatkan waktu social distancing untuk berlibur.
"Lihat sekarang kan lalu lintas itu sangat luar biasa, dikasih kesempatan lay off malah jadi mudik," pungkasnya.(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR