NOVA.id - Penyebaran virus corona Covid-19 makin meluas. Per 15 Maret 2020, virus ini sudah menyebar ke 141 negara.
Sampai berita ini diturunkan, di Indonesia sudah lebih dari 100 orang yang positif corona Covid-19.
Sejalan dengan penyebarannya, semakin banyak pihak yang berusaha menemukan pencegahan dan pengobatannya.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, Bos Djarum Kehilangan Sebagian Kecil Hartanya Sejumlah Rp71 Triliun
Tak cuma sibuk membuat vaksin untuk menangkal dan obat untuk menyembuhkan. Para peneliti dan masyarakat umum pun sibuk menggali manfaat bahan-bahan makanan lokal yang ada di sekeliling kita.
Setelah jahe merah dan empon-empon, yang kini hangat diperbincangkan adalah garam khasiat garam.
Baca Juga: Punya Gejala Hampir Mirip, Bagaimana Membedakan Flu, Alergi, dan Infeksi Corona?
Banyak beredar informasi bahwa berkumur menggunakan larutan air garam bisa menghindarkan kita dari virus corona.
“Virus corona sebelum mencapai paru- paru akan menetap di tenggorokan selama empat hari dan pada saat ini seseorang mulai mengalami batuk serta sakit tenggorokan. Jika seseorang itu banyak minum air putih dan berkumur dengan air hangat dan garam atau cuka maka mengeliminasi virus.”
Kurang lebih seperti itu isi dari pesan yang beredar tentang pencegahan virus corona dengan berkumur air garam, bagaimana penjelasannya?
Garam memang telah terkenal sebagai bahan antiseptik alami.
Secara ilmiah, jika kita menggunakan larutan garam untuk berkumur, maka ia akan membantu menarik air keluar dari jaringan mulut.
Di saat yang bersamaan, akan tercipta penghalang yang mengunci air dan patogen berbahaya masuk kembali ke dalam tubuh.
Proses ini mengurangi kemungkinan infeksi pada mulut dan tenggorokan.
“Garam bersifat hipertonik atau memiliki tekanan osmotik yang tingggi dibanding cairan di sel. Jadi ketika sel-sel di tenggorokan ini terendam oleh air garam, cairan dalam sel akan tertarik ke permukaan, termasuk virus atau bakteri yang ada di tenggorokan. Sehingga kita bisa mengeluarkannya sambil mengeluarkan air yang dikumur,” ujar Dr. Sam Huh, dokter spesialis THT, seperti dilansir Womenshealthmag.com.
Nah, setelah berkumur dengan air garam ini, akan timbul kelembapan ekstra di permukaan tenggorokan yang membuat kita merasa jadi lebih nyaman.
Selain itu, garam juga memiliki kemungkinan untuk bisa membunuh beberapa virus atau bakteri jika mereka bisa tertarik ke permukaan.
Dengan keunggulannya dalam mencegah patogen seperti virus masuk ke dalam tubuh, maka perilaku berkumur dengan campuran air hangat dan garam kerap digunakan sebagai cara menghilangkan gejala yang berhubungan dengan kondisi gangguan kesehatan seperti pilek atau sakit tenggorokan.
Meski begitu, bukan berarti larutan garam ini bisa menjadi obat sakit tenggorokan,lho ya.
“Akar penyakitnya tidak akan bisa diserang. Berkumur dengan air garam hanya meredakan, membuat kita lebih nyaman,” tegas Dr. Huh.
Well, garam memang memiliki khasiat tertentu.
Namun dalam kaitannya dengan virus corona, sampai saat ini belum ada bukti medis yang menyatakan bahwa berkumur dengan garam dapat membantu menangkal atau mengusir infeksi dari serangan virus corona.
Bahkan, dilansir Snopes.com, tidak ditemukan bukti bahwa virus corona akan tetap bertahan di tenggorokan selama empat hari dan bisa keluar dan mati setelah berkumur dengan garam.
“Tidak ada bukti sama sekali bahwa air garam akan melindungi diri kita dari infeksi virus corona. Jadi, jangan mengandalkan pendekatan ini,” ujar Dr. Michael Head, Senior Research Fellow in Global Health, University of Southampton.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR