NOVA.id- Kalsium adalah mineral yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses pembentukan tulang dan gigi anak. Selain itu, kalsium juga berperan dalam proses pembekuan darah, fungsi kerja otot dan jantung, metabolisme tingkat sel, hingga sistem saraf.
Bagi anak yang sedang dalam masa perkembangan yaitu usia tiga hingga tujuh tahun, memenuhi kebutuhan kalsium mereka sangatlah penting karena akan menentukan kekuatan dan massa tulangnya saat anak beranjak remaja dan dewasa.
Dilansir dari infografis Osteoporosis hasil kerja sama antara Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), anak dalam masa perkembangan memiliki takaran kalsium minimal setiap harinya.
Pada anak dengan rentang usia 1 sampai 3 tahun, kalsium yang harus dikonsumsi adalah 700 miligram per hari. Sedangkan, di usia 4 sampai 8 tahun kebutuhan kalsiumnya meningkat jadi 1000 miligram per hari.
Sumber kalsium yang baik untuk anak
Penting untuk Sahabat NOVA ketahui bahwa tubuh manusia, baik anak-anak atau orang dewasa tidak dapat memproduksi kalsium sendiri.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Cakupan Nutrisi Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak
Oleh sebab itu, agar dapat mencukupi kebutuhan kalsium anak, orang tua harus memberikan asupan makanan yang kaya akan kalsium.
Sabahat NOVA pun bisa dengan mudah melihat Daftar Komposisi Pangan Indonesia yang dibuat oleh Kemenkes. Situs web ini memiliki daftar pangan yang cukup lengkap, juga informasi terkait komposisi gizi yang terkandung.
Dikutip dari situs web tersebut, ada beberapa makanan yang mudah didapatkan serta mengandung kalsium dan baik untuk anak usia tiga hingga tujuh tahun.
Misalnya, bayam dan sawi yang memiliki 56 sampai 150 miligram kalsium per 100 gram, sarden yang memiliki 95 miligram kalsium per 100 gram, kacang merah yang memiliki 84 miligram kalsium per 100 gram, dan tahu yang memiliki 223 miligram kalsium per 100 gram.
Pada masa tumbuh kembangnya, terkadang anak memasuki fase dimana ia jadi suka pilih-pilih makanan atau picky eater. Kondisi ini dapat mengganggu kelancaran konsumsi sayur dan makanan tinggi protein yang sangat dibutuhkan untuk anak bertumbuh tinggi.
Penulis | : | Kaina Harini |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR