“Udah siap untung rugi. Kebetulan aku dapat partner yang enggak peduli mau untung atau rugi secara materi, yang penting kita udah produksi film yang bagus. Jadi kalau untung rugi masalah materi, aku sudah siap,” tambah pemeran Sisi dalam Ganteng Ganteng Serigala.
Tak perlu heran jika Prilly bisa seyakin itu dengan risiko yang akan dihadapi sebagai produser, karena perempuan yang lahir pada 15 Oktober 1996 ini boleh dibilang cukup paham dunia hiburan.
Apalagi secara mental, Prilly juga tampak lebih siap, karena dia mengaku telah mengalami fase terpuruk dalam hidupnya sendiri.
Soal kesehatan mental, Prilly mengaku semakin aware. Salah satunya, jika butuh teman cerita, sesekali dia datang ke psikolog.
“Aku kesepian banget. Aku kerja dari umur 13 dan sekarang aku 23 tahun. I feel like I’m alone. Kebahagiaan itu enggak cuma dari uang aja sih.
Karena aku bisa beli semua yang aku punya, tapi kesepian juga,” aku Prilly dalam video di kanal YouTube Arief Muhammad.
Jadi tak heran kalau Prilly bisa tiba-tiba ke psikolog, tanpa bilang siapa-siapa, termasuk orangtuanya.
Bukannya tanpa alasan. Setiap bangun tidur, Prilly merasa detak jantungnya berdebar dan waswas. Ia ketakutan akan apa yang terjadi, hingga apa yang akan menyerangnya.
“Terus nanti sedih tanpa alasan dan menangis. Aku menganggap itu adalah
perasaan yang enggak normal. Kalau aku ke tempat yang enggak ada temanku, aku ngerasa enggak ada yang nemenin aku. Aku langsung insecure,” lanjut
Prilly.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR