Menurutnya, virus membutuhkan sel inang untuk berkembangbiak, sehingga biasanya tak akan bertahan lama di luar inang selama berminggu-minggu, beda halnya dengan bakteri.
Respon dari industri kecantikan terhadap pandemi ini sangat bervariasi.
Brand makeup dan skincare Glossier dikabarkan menutup tokonya sementara.
Sementara, Sephora meniadakan pelayanan toko dan mengimbau para pelanggann
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Prilly Latuconsina Mengaku Sering Merasa Kesepian dan Sedih Sampai Datangi Psikolog hingga Asmara Abigail yang Masih Terisolasi di Italia karena Virus Coronaya untuk berbelanja online sambil menawarkan gratis biaya ongkos kirim.
Morphe sendiri mulai melarang staf dan pelanggannya untuk menggunakan produk tester, sebuah kebijakan penting seperti yang dijelaskan oleh Dr. Anita Sturnham, spesialis dan pendiri Decree Skincare.
“Menurutku, berbagi makeup dan menggunakan tester makeup yang ada di toko adalah kesalahan besar,” jelasnya.
Sebenarnya, Covid-19 bukanlah satu-satunya wabah yang menjadi perhatian dalam industri kecantikan.
Pada 2013, seorang perempuan dari Harlem menuntut MAC Cosmetics setelah mengalami herpes pada bagian mulut sekitar mencoba lipstick di booth produk tersebut saat konser Rihanna.
Namun, bagaimana dengan produk yang sudah kita miliki dan gunakan sehari-hari?
Bisakah Covid-19 Ada dalam Produk Kecantikan Kita?
Walau masih belum dipastikan berapa lama coronavirus bertahan lama di luar tubuh, beberapa penelitian menunjukkan bahwa coronavirus bisa bertahan dalam dua jam hingga 9 hari, tergantung pada permukaannya.
Menurut para ahli yang diwawancarai oleh InStyle merekomendasikan kita untuk melakukan rutinitas ini dengan hati-hati, apalagi belum ada penelitian khusus berapa lama virus ini bertahan di produk kecantikan.
Source | : | InStyle |
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR