NOVA.ID - Kepanikan yang melanda hampir seluruh dunia karena virus corona atau Covid-19 menyebabkan banyak orang memborong beberapa barang vital untuk kesehatan.
Salah satunya adalah hand sanitizer (cairan pembersih tangan).
Pemerintah Denmark memiliki kebijakan dan cara tersendiri untuk menangani permasalahan panic buying ini.
Baca Juga: Sterililkan Tempat Kerja dan di Rumah Saja Dulu Bareng Tokopedia
Sabun cuci tangan dan hand sanitizer memang menjadi barang yang dicari karena bermanfaat untuk membunuh virus yang ada di tangan kita.
Dengan rajin mencuci tangan maka dapat mencegah penularan virus Covid-19.
Melansir TribunStyle, ada seorang pengguna Twitter yang membagikan cara pusat perbelanjaan di Denmark untuk mencegah panic buying.
@_schuermann mengunggah foto pada 16 Maret 2020 yang lalu.
Foto tersebut menunjukkan cara Hellerup Foodmarket untuk membatasi pembelian hand sanitizer.
Tampak sebuah tulisan yang apabila diterjemahkan berarti 'Satu botol hand sanitizer berharga 40 krona Denmark atau sekitar Rp90 ribu.
Baca Juga: Dilakukan Banyak Orang Tiap Pagi, Apakah Benar Berjemur Dapat Membunuh Virus Corona?
Kendati demikian, yang menjadi unik adalah peringatan berikutnya.
Jika membeli dua maka akan dikenai 1000 krona atau setara Rp2 juta.
Keunikan tersebut menjadi viral di kalangan pengguna Twitter.
Baca Juga: Mandi Air Panas Bisa Bunuh Virus Corona? Jangan Asal Percaya, Cek Dulu Kebenarannya!
Banyak yang memuji langkah yang diambil supermarket tersebut dalam mencegah panic buying.
Selain memberikan harga tersebut, Tribun Style juga melaporkan bahwa supermarket ini menyampaikan kebijakan social distancing di tempatnya.
Toko pun akan membatasi jumlah orang yang dapat masuk ke dalam toko untuk berbelanja.(*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik https://www.gridstore.id/brand/detail/25/nova.
Source | : | TribunStyle |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR