NOVA.id - Kini banyak negara dipusingkan karena mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data dari Worldometers, hingga Rabu (25/02), sudah ada lebih dari 420 ribu orang yang positif Covid-19 di dunia
Di Indonesia sendiri terdapat 686 orang yang terjangkit virus corona.
Setiap negara sudah melakukan segala upaya agar penyebaran virus corona bisa ditekan ataupun dihentikan.
Di tengah pandemi virus corona yang belum selesai ini, ada kabar yang kurang mengenakkan dari negara China.
Dilansir dari Kompas.com (25/03), terdapat satu pria asal China meninggal dunia akibat terjangkit hantavirus.
Diketahui, pria itu berasal dari Provinsi Yunnan, China barat daya.
Pria itu tutup usia pada Senin (23/03) saat melakukan perjalanan ke Provinsi Shandong, China dengan menggunakan bus.
Berdasarkan tes nukleus acid, didapatkan bahwa pria itu positif hantavirus.
Setelah mengetahui hasil tersebut, 32 penumpang bus lainnya juga diuji.
Pengujian itu dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penularan dari manusia ke manusia atau tidak.
Dikutip dari Kompas.com, hantavirus memang merujuk pada keluarga virus berbahaya yang disebarkan oleh hewan pengerat.
Baca Juga: Mandi Air Panas Bisa Bunuh Virus Corona? Jangan Asal Percaya, Cek Dulu Kebenarannya!
Meski begitu, hantavirus tidak sebanding dengan virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Lebih lanjut, hantavirus bukanlah jenis penyakit baru.
Infeksi hantavirus telah dikenal selama beberapa dekade dan berpotensi aktif lebih lama, tidak mudah berpindah antar manusia.
Baca Juga: Dilakukan Banyak Orang Tiap Pagi, Apakah Benar Berjemur Dapat Membunuh Virus Corona?
Sebaliknya, orang yang terinfeksi hantavirus umumnya disebabkan karena ia telah terpapar cairan tubuh tikus seperti memegang urin, air liur, atau kotoran tikus yang mengandung hantavirus.
Hantavirus ditularkan melalui udara. Hal ini terjadi ketika partikel virus dari urin, kotoran, dan air liur hewan bergerak di udara dan menginfeksi manusia.
Kendati sekitar 15-30 persen orang yang terinfeksi hantavirus meninggal, dunia jauh lebih siap menghadapinya karena kita sudah memiliki vaksin untuk melawan hantavirus. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR