Keempat narasumber tersebut kini tengah kembali diisolasi di bawah pengawasan medis.
Tidak ada keterangan jelas apakah mereka tertular lagi dan mengapa mereka bisa positif setelah sembuh.
Namun, terdapat kemungkinan saat mereka dites negatif, hasil tersebut adalah palsu. Hal itu dapat terjadi jika swab test yang dilakukan menggunakan alat yang kurang akurat untuk mengumpulkan sampel virus.
Kemungkinan lain adalah tes yang tidak bereaksi bagus pada DNA, sehingga sisa virus malah mendominasi hasil tes yang membuat positif.
"Kemungkinan ada hasil positif palsu dalam tes ini," ujar dr Jeffrey Shaman, seorang profesor ilmu kesehatan lingkungan di Universitas Columbia.
Jeffrey juga sempat mengadakan penelitian pemodelan yang menunjukkan, penularan antarindividu tanpa gejala adalah pendorong berkembangnya Covid-19 di Wuhan. (*)
Source | : | TribunWow |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR