NOVA.id - Pemerintah mengimbau kita untuk melakukan social distancing untuk mencegah penularan virus corona (covid-19)
Dengan menghindari kerumunan dan tetap berada di rumah, kita pun memiliki waktu luang yang cukup banyak.
Tak bisa dipungkiri, kita seringkali merasa bosan karena tidak bisa ke mana-mana.
Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini 6 Rekomendasi Film dan Series Terbaru Netflix yang Mulai Tayang Pekan Depan
Menonton film merupakan salah satu aktivitas yag bisa kita lakukan saat social distancing yang bisa membunuh rasa bosan.
Banyak judul film yang berkualitas dan menarik untuk kita saksikan, terutama melalui platform Netflix.
Seperti 10 film Tanah Air berikut ini yang sudah mendapat penghargaan lokal dan internasional.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Keluaga yang Tayang di Netflix Edisi April 2020
1. Pintu Terlarang
Dibintangi oleh Fachri Albar dan Marsha Timothy, Pintu Terlarang menceritakan kehidupan seorang pematung sukses yang berubah 180 derajat ketika ia mulai menerima pesan-pesan misterius dari orang yang meminta bantuannya.
Film ini merupakan pemenang Festival Film Indonesia 2009 untuk kategori Sinematografi Terbaik dan Penyunting Gambar Terbaik.
Selain itu, Pintu Terlarang menjadi pemenang Puchon International Fantastic Film Festival 2009 untuk kategori Film Terbaik.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Indonesia Seru Agar Tak Bosan Saat Jalani Social Distancing
2. Modus Anomali
Film thriller menegangkan ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang pergi berlibur di hutan dengan keluarganya.
Namun ketika sosok tak diundang datang menghampiri, yang terjadi berikutnya adalah serangkaian peristiwa aneh yang mengancam nyawa keluarganya. Karya Joko Anwar, Modus Anomali dibintangi oleh Rio Dewanto dan Hannah Al Rashid.
Film ini merupakan pemenang kategori Bucheon Award di Network of Asian Fantastic Films 2011.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film dan Serial Netflix Terbaru yang Tak Boleh Kita Lewatkan Pekan Ini!
3. Sang Penari
Sang Penari mengikuti perjalanan dua remaja yang hidup dalam kemiskinan di desa mereka pada tahun 1960an.
Sang perempuan, Srintil (Prisia Nasution), adalah seorang penari yang dipercayai memiliki kemampuan gaib dalam tariannya, sementara sang lelaki, Rasus (Oka Antara), pergi meninggalkan kampungnya untuk bergabung dengan pasukan tentara.
Film ini memenangkan Festival Film Indonesia 2011 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.
Baca Juga: Sang Penari Masuk 9 Nominasi FFI
4. 5 cm
Menghadirkan Raline Shah, Fedi Nuril, Herjunot Ali, Pevita Pearce, Denny Sumargo, dan Saykoji, film ini menceritakan lima orang sahabat yang menemukan arti pertemanan dalam sebuah perjalanan mendaki Gunung Semeru.
Film 5 cm memenangkan Festival Film Indonesia 2013 untuk kategori Sinematografi Terbaik.
Baca Juga: Yuk Nonton! Inilah 5 Rekomendasi Film yang Ampuh Atasi Rasa Galau
5. Cahaya dari Timur: Beta Maluku
Sebuah maha karya dari Angga Dwimas Sasongko, film ini berpusat pada karakter Sani Tawainella (Chico Jericho), yang melatih sepak bola untuk anak laki-laki daerah di tengah konflik Islam dan Kristen di Maluku.
Film ini adalah pemenang Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik.
Baca Juga: Inilah 6 Rekomendasi Film Seru untuk Menemani Perjalanan Bisnis
6. Tabula Rasa
Hans (Jimmy Kobogau) adalah seorang laki-laki muda dari Serui, Papua, yang bermimpi untuk menjadi atlet sepak bola profesional, namun selalu ada saja yang menghalanginya.
Ketika Hans hampir kehilangan harapan, ia bertemu dengan Mak (Dewi Irawan), seorang pemilik restoran, yang akan mengubah kehidupannya selamanya.
Film Tabula Rasa memenangkan Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Baca Juga: Patah Hati? Tonton 5 Rekomendasi Film Ini Agar Kamu Bahagia Lagi!
7. Athirah (Emma’)
Berlatar belakang tahun 1950an di Makassar, kehidupan seorang ibu muda bernama Athirah’s (Cut Mini) berubah ketika suaminya menikahi perempuan lain. Hidup dalam masa yang memperbolehkan poligami memaksa Athirah untuk berjuang mempertahankan integritas keluarganya.
Sebagai karya dari duo ternama Riri Riza dan Mira Lesmana, Athirah juga berhasil mendapat pengakuan di kancah global, di mana film ini tayang di Busan International Film Festival 2016, Tokyo International Film Festival 2016, dan Vancouver International Film Festival 2016.
Film ini memenangkan Festival Film Indonesia 2016 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, dan Penata Busana Terbaik.
8. Cek Toko Sebelah
Cek Toko Sebelah mengikuti perjalanan Erwin (Ernest Prakasa), seorang laki-laki muda yang bertekad untuk memiliki karir yang cemerlang.
Namun ketika ayahnya jatuh sakit, Erwin harus mengesampingkan ambisinya untuk membantu ayahnya mengelola toko keluarga mereka – meskipun ia tidak mendapat persetujuan dari pacarnya. Merasa kecewa dengan ayah mereka yang pilih kasih, kakak Erwin yang bernama Yohan (Dion Wiyoko) akhirnya membuat sebuah rencana untuk mengambil alih toko keluarganya.
Film Cek Toko Sebelah ini merupakan pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Skenario Asli Terbaik.
Baca Juga: Wajib Ditonton! 5 Rekomendasi Film Netflix Ini Buat Kita Seolah Jatuh Cinta di Negeri Asing
9. Pengabdi Setan
Disutradarai oleh Joko Anwar, Pengabdi Setan adalah film horror yang berpusat pada sebuah keluarga bernasib buruk, yang mengalami berbagai peristiwa menyeramkan setelah kematian ibu mereka.
Keluarga ini pun bersatu untuk bisa bertahan hidup, tanpa menyadari bahwa sebenarnya kejahatan ada di antara mereka.
Film ini memenangkan Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Pemeran Anak Terbaik; Pemenang Toronto After Dark Film Festival 2018 untuk kategori Film Horor Terbaik.
Baca Juga: Sukses Melalui Film Horor Pengabdi Setan, Kini Joko Anwar akan Garap Film Kembali, Horor Lagi?
10. Posesif
Lala (Putri Marino) adalah seorang atlet selam yang menjalani tahun terakhirnya di SMA ketika ia bertemu dengan Yudhis (Adipati Dolken), seorang murid pindahan. Berawal dengan momen-momen manis, kisah cinta mereka pun teruji ketika Yudhis memperlihatkan sisi lainnya yang gelap.
Film Posesif ini memenangkan Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik. (*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR