NOVA.id – Karantina mandiri ternyata tak menyenangkan bagi sebagian orang, itu sebabnya mereka melakukan berbagai cara untuk mengusir bosan.
Seperti yang dilakukan serombongan turis kaya, yang nekat berlibur ke sebuah villa di Cannes, Prancis saat pandemi virus corona.
Mereka datang dari London dan tiba di bandara Marseille-Provence, Prancis pada Sabtu (11/04), untuk kemudian diantar dengan helikopter ke villa yang dituju.
Baca Juga: Pembeli Jamu Meningkat Akibat Wabah Virus Corona, Pengusaha Jamu Ini Justru Sedih
Masalahnya, negara itu sedang melakukan aturan lockdown demi mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.
Namun, rombongan turis kaya itu nekat melanggar aturan dan memilih tetap terbang menggunakan jet pribadi.
Perjalanan mereka diatur oleh seorang warga negara Kroasia, yang memesankan jet pribadi dan helikopter untuk mereka yang rata-rata berusia 40-an tahun tersebut.
Seperti dikutip dari Daily Mail, rombongan turis itu menggunakan jet pribadi mewah Embraer Legacy 600, yang harganya 5 juta poundsterling atau Rp98 milyar.
Sebuah sumber di kepolisian mengatakan, para turis super kaya itu berencana pergi ke villa dan berdiam diri di sana, dan tak akan bikin masalah.
"Mereka telah merencanakan untuk datang dan bersenang-senang,” kata sumber yang tak mau dibuka identitasnya.
Sumber itu menambahkan, “Itu jelas merupakan perjalanan rekreasi, dan ini sangat dilarang (saat pandemi ini)."
Polisi langsung mengenakan denda kepada tiga pilot helikopter, karena melanggar aturan lockdown.
Sementara para turis yang akan berlibur tak dikenakan denda, karena secara teknis mereka belum memasuki Prancis, masih tetap berada di pesawat saat diperiksa polisi.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona dengan Rajin Membersihkan Perangkat Elektronik Lewat 7 Langkah Mudah Ini!
Para turis awalnya berdebat dengan polisi, dan menyatakan kemarahan ketika tiga helikopter yang menunggu mereka diperintahkan pergi.
Apalagi pilotnya juga didenda karena melanggar aturan lockdown.
Para peserta akhirnya diminta kembali ke London dan negara asalnya pada Sabtu malam.
Sementara itu, jumlah kematian akibat virus corona di Prancis naik menjadi 12.210 pada hari Kamis (09/04).
Prancis telah menerapkan aturan lockdown sejak 17 Maret, dalam upaya untuk memperlambat penyebaran pandemi.
Hanya perjalanan penting yang diizinkan, disertai surat dari petugas berwenang.
Direktur Kesehatan Prancis, Jérôme Salomon mengatakan bahwa keputusan lockdown itu berhasil.
"Berkat langkah-langkah ini, kami sedang dalam proses mengerem epidemi," tambah Jerome.
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini. (*)
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR