NOVA.id - Baru-baru ini warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur dibuat geger.
Pasalnya, ada seorang bayi yang mengeluarkan air mata darah saat menangis.
Dilahirkan pada 28 Maret 2020, kini bayi tersebut baru berusia tiga minggu.
Menurut penuturan sang ibu, Siska Sasmita, bayi tersebut akan mengeluarkan air mata darah jika menangis kencang.
Sebaliknya, bayi itu tak akan mengeluarkan air mata darah jika menangis pelan-pelan.
“Sampai sekarang saat menangis kencang, pasti keluar darah. Kalau menangisnya pelan-pelan tak keluar darah,” ujar Siska, Sabtu (18/04), dikutip dari Kompas.com.
Siska mengatakan, awal mula hal itu bisa terjadi adalah saat sang buah hati mengeluarkan kotoran dari matanya.
Mengetahui hal itu, Siska pun menemui bidan tempat ia melahirkan untuk berkonsultasi.
Siska menjelaskan, saat itu bidan tersebut mengatakan bahwa saluran air mata sang anak belum terbentuk sempurna.
Hal itu menyebabkan kotoran keluar dari matanya.
Setelah itu, sang buah hati diberi salap dan kondisinya semakin membaik.
Namun, pada 14 April 2020 lalu, saat bayi itu disuntik vaksinasi, ia menangis kencang dan mendadak keluar darah dari matanya.
“Waktu saya lihat matanya merah banget, sambil keluar darah,” ujar Siska.
Kemudian, bidan tersebut menyarankan Siska agar berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Karena tak memiliki biaya, Siska pun tak kunjung mengobati anaknya.
Meski begitu, untungnya saudara Siska mendapatkan informasi mengenai adanya klinik gratis di Baznas Provinsi Kalimantan Timur.
Siska akhirnya bisa memeriksakan bayinya dengan melengkapi KTP, KK dan surat keterangan tidak mampu terlebih dahulu.
Di klinik tersebut, Siska berkonsultasi dengan dokter umum.
Dokter tersebut menduga bahwa pembuluh darah di mata bayinya pecah.
Kini Siska masih menunggu petunjuk dari dokter umum tersebut. "Kami disarankan oleh dokter umum bawa ke dokter spesialis anak,” ujar Siska.
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR