Mengutip laman Linkedin, Selasa (21/04), sebelum bergabung dengan Ruangguru, ia bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Company.
Di McKinsey, ia fokus pada transformasi sistem pendidikan dan proyek-proyek strategi kesehatan masyarakat, bekerja dengan berbagai pemerintah Asia Tenggara, LSM internasional, dan komunitas donor global.
Sebelum McKinsey, ia bekerja sebentar untuk Kantor Presiden (Unit Pengiriman Presiden / UKP4) di Indonesia dan Goldman Sachs di Singapura.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun di Tengah Wabah Corona, Ratu Inggris Terpaksa Batalkan Tradisi Sejak Tahun 1748
Kuliah beasiswa
Belva menerima gelar ganda dari 2 universitas bergengsi di AS. Gelar MPA didapat dari Harvard University dan gelar MBA didapatnya dari Stanford University. Keduanya merupakan beasiswa penuh berbasis prestasi.
Dengan beasiswa pula, dia mampu mendapat gelar sarjana Bisnis dan Ilmu Komputer di Nanyang Technological University Singapura.
Saat itu, dia memenangkan medali emas 3 kali lipat untuk melengkapi kedua kelompoknya secara akademis selama 4 tahun di universitas.
Sebanyak 17 gelar kehormatan telah diterima Belva sejauh ini. Yang terbaru, Belva masuk dalam daftar 40 Under 40 versi Majalah Prestige pada Oktober 2018 dan Asean 40 Under 40 versi Asean Advisory pada Juli 2018.
Di tahun 2017, Belva juga masuk dalam daftar 30 Under 30 versi Majalah Forbes. Karyanya diliput secara luas oleh media lokal maupun Internasional.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR