Dikutip dari Korea Times, berdasarkan keterangan Kantor Polisi Bundang, dalam surat itu Ja Yeon mengatakan dirinya dipukul, dipaksa untuk mengantarkan minuman keras, menemani tokoh-tokoh penting dalam pertandingan golf, dan dipaksa berhubungan seks dengan beberapa sutradara program tv, CEO, dan petinggi media.
Berita itu sangat mengejutkan warga Korea Selatan dan membuat banyak penggemarnya marah dan kecewa.
Kematian Ja Yeon pun dianggap sebagai bentuk dari rasa depresinya selama ini.
Lebih dari 40 petugas polisi memeriksa kasus ini selama empat bulan dan kantor kejaksaan juga menugaskan tim investigasi khusus untuk kasus ini.
Tak satu pun dari nama yang disebut oleh Jang Ja Yeon dinyatakan bersalah karena pengadilan memutuskan bahwa tuduhan itu kurang bukti.
Hanya CEO dari agensi Jang Ja Yeon dan manajer Jang Ja Yeon yang didakwa atas kekerasan dan pencemaran nama baik.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Yuk Sajikan Menu Sayap Ayam Kuah Wijen Segar Ini!
Penulis | : | Yulia Susanti |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR